Jakarta – Sebagai bentuk nyata penerapan Environment, Social and Governance (ESG), PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) pelopor transformasi hijau industri petrokimia Tanah Air kembali meluncurkan inovasi terbaru.
Kali ini, PKT meluncurkan program yang bertujuan mengurangi emisi karbon bertajuk Community Forest, dengan menggandeng TNI untuk melakukan penanaman 10 juta pohon hingga 2030.
Rahmad Pribadi selaku Direktur Utama PKT mengatakan, pihaknya akan terus konsisten melakukan inovasi berkelanjutan untuk mencapai target pengurangan emisi karbon lewat beragam program yang mendukung.
“Berbagai inisiatif dalam koridor ESG kami luncurkan, semua bertujuan untuk mewujudkan komitmen perusahaan dalam transformasi hijau. Setelah sebelumnya kami memperbesar bauran energi listrik operasional dari energi baru terbarukan lewat PLTS Atap dan sepeda motor listrik, sekarang yang terbaru adalah lewat program Community Forest ini. Nantinya, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada potensi penyerapan emisi karbon sebesar 5.379 ton CO2 per tahun,” kata Rahmad di Jakarta (1/9).
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, program Community Forest ini adalah bentuk inovasi berkelanjutan demi mencapai target pengurangan emisi karbon (dekarbonisasi) yang sebelumnya sudah dicanangkan PKT. Dengan harapan, pada tahun 2030 mendatang, PKT bisa mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 32,50 persen.
Salah satu mitra yang turut mendukung pelaksanaan program Community Forest ini adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa secara langsung memberikan dukungannya dengan menyediakan lahan untuk penanaman pohon.
Untuk tahapan awal, PKT menggandeng KOSTRAD untuk melakukan penanaman sebanyak 3 ribu pohon di lahan area Latihan KOSTRAD Cibenda, Sukabumi seluas 10 hektar di tahun 2022 dan akan dilanjutkan hingga 200 hektar dengan total tanaman lebih dari 60 ribu.
Berbagai jenis tanaman seperti mangga, nangka, durian, alpukat, sirsak dan beberapa tanaman buah langka seperti matoa, bisbul, menteng dan gandaria akan ditanam di area yang telah disediakan oleh KOSTRAD.
Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut bahwa pihaknya sangat mendukung pelaksanaan program Community Forest yang digagas PKT.
“Ini adalah salah satu bentuk nyata bahwa kami dari TNI bersama PKT bisa berkontribusi langsung untuk mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim sekarang ini. Kami dari TNI nantinya akan terus bersinergi bersama PKT untuk menyediakan lahan sebanyak mungkin untuk bisa ditanami pohon. Diawali dari Lapangan Latihan KOSTRAD ini, semoga nantinya bisa bermanfaat tidak hanya untuk TNI tapi juga untuk masyarakat sekitar,” kata Maruli.
Selain bertujuan untuk penyerapan emisi karbon, Program Community Forest ini juga ditargetkan untuk perlindungan keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi penanaman dan memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif.
Karena tidak cuma berhenti di tahap penanaman pohon saja, ke depannya PKT tetap akan mendampingi masyarakat sekitar lahan penanaman untuk bisa mengolah, memelihara hingga mendistribusikan hasil panen nantinya.
Upaya ini akan difasilitasi oleh program PKT lainnya yakni AgroSol dengan melakukan tumpangsari tanaman pangan di sekitar lahan Community Forest.
“Nantinya masyarakat juga akan diberikan pengetahuan tentang bagaimana memelihara hingga mendistribusikan hasil panen tanaman,” terang Rahmad.
Selain untuk melestarikan lingkungan hidup, lanjut Rahmad, pihaknya berharap program Community Forest ini dapat berkontribusi langsung untuk mensejahterakan masyarakat sekitar lokasi penanaman.
“Diawali dari kerja sama yang baik antara PKT dengan KOSTRAD ini, semoga kedepan bisa menjadi tolak ukur yang baik bagi kedua belah pihak untuk melestarikan lingkungan,” tutupnya.