Jakarta – Maraknya tren produk kecantikan beberapa tahun belakangan ini membuat banyak brand mengeluarkan produk dengan jumlah yang banyak. Kadang, saking banyaknya, fungsi dan kegunaan produk menjadi overlapping.
Melihat permasalahan itu, Pürlosophy Skincare hadir sebagai brand yang fokus dengan produk yang simpel, kompak dan multifungsi.
CEO Pürlosophy, Muhammad Luthfi Fauzan mengatakan, pihaknya ingin mengurangi dampak buruk yang dihasilkan industri kecantikan terhadap lingkungan.
“Kami mengusung konsep skipcare yakni menggabungkan 2 fungsi skincare ke dalam 1 produk sekaligus. Brand kami memiliki value untuk mengoptimalkan penggunaan produk yang esensial namun tetap memberikan hasil,” kata Fauzan.
Dirinya menambahkan, dengan konsep skipcare, produknya dapat meminimalisir beauty waste atau sampah limbah kecantikan.
“Kami memproduksi botol dan kemasan luar dari material daur ulang seperti PET (limbah botok plastik) dan PULP (kertas daur ulang). Jadi selain ramah lingkungan, produk kita jauh lebih kompak (tidak makan tempat) dan lebih praktis secara waktu penggunaan, hasil setelah pemakaian, dan harga karena adanya 2 manfaat produk dalam 1 botol saja,” tambahnya.
Pada peluncuran hari ini, Pürlosophy mengeluarkan 2 jenis produk skincare ramah lingkungan. Yang pertama yaitu 2-in-1 Essence Toner.
2-in-1 Essence Toner merupakan penggabungan antara essence dan juga toner. Fungsinya adalah untuk membawa kelembaban kembali setelah kita mencuci muka, lalu mengunci hidrasi agar kadar air di dalam kulitnya tidak menguap.
2-in-1 Essence Toner merupakan kunci untuk mempersiapkan kulit agar menyerap nutrisi di skincare steps selanjutnya.
Kedua, Serum-Infused Moisturiser atau moisturizer yang mengandung highly concentrated active ingredients yang biasa ditemukan di dalam serum.
Setiap produk nantinya memiliki 3 varian yakni brightening, smoothing acne dan firming. Jika ditotal akan ada 6 produk di launching pertama ini.
Pengguna dapat memilih varian sesuai dengan masalah kulit yang sedang dihadapi. Untuk harga produk baru ini dimulai dari Rp150 ribu.
Pada launching hari ini juga, Pürlosophy juga menunjuk Nadine Chandrawinata sebagai Brand Ambassador.
Fauziah Adularia Acyuto selaku Marketing Manager Pürlosophy mengatakan, kesamaan visi dan misi dengan Nadine yakni peduli akan kelestarian lingkungan dan pengolahan limbah, menjadi alasan mengapa Nadine ditunjuk menjadi Brand Ambassador Pürlosophy.
“Selain sebagai aktivitas lingkungan yang peduli dengan beauty waste, alasan terpilihnya Nadine sebagai wajah dari brand Pürlosophy adalah sosoknya sebagai ibu muda yang memiliki aktivitas padat namun tetap peduli akan pentingnya merawat diri,” katanya.
Menurutnya, figur Nadine masuk ke dalam kategori ibu muda dan ini sesuai dengan segmen kami yakni ibu muda di umur 25 tahun ke atas.
“Image Nadine juga sangat mempresentasikan value dari brand Pürlosophy yang akan menghasilkan top of mind amongst beauty brand and beauty enthusiast di Indonesia untuk sekarang ini,” ujar Fauziah.
Setali tiga uang, Nadine Chandrawinata mengatakan sangat mendukung produk ini. “Melihat visi-misi Pürlosophy yang jelas tentang lingkungan aku sangat support. Kalau kita bisa menjaga kulit kita, kita juga bisa menjaga alam kita,” ujar Nadine.
Untuk menghadapi tahun 2024 yang penuh tantangan, beragam strategi pun sudah disiapkan tim Pürlosophy, khususnya di bidang digital. Tim akan menciptakan rasa penasaran ke audiens melalui honest review mereka baik dari e-commerce, Tiktok dan Instagram.
“Dari sisi circular economy, kita memiliki take back program bekerja sama dengan Waste Management Partner kami dengan sistem penukaran limbah atau sampah anorganik apa saja. Nanti customer bisa mendapatkan voucher potongan harga untuk pembelian produk di Pürlosophy. Akan ada juga loyalty program-Nya. Jadi, limbah skincare Pürlosophy habis pakai dapat ditukar dengan produk Pürlosophy yang baru,” ujar Fauziah.
Terkait sales, lanjut Fauziah, pihaknya sedang proses menjadi listing brand stockist di Indonesia’s largest beauty e-commerce, yaitu Sociolla.
“Rencananya tahun ini kita akan hadir di beberapa beauty bazaar supaya cangkupan untuk direct awareness ke target market lebih jelas dirasakan,” pungkas Fauziah.