Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memberikan kado istimewa di hari kemerdekaan RI ke-76. Kadin terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong kepentingn para pelaku usaha, terutama di sektor UMKM.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menuturkan bahwa selama ini UMKM hanya dikenal sebagai penjual di tingkat domestik. Menurut Arsjad, untuk meningkatkan ekonomi di Indonesia, UMKM harus bisa menjadi pemasok di pasar global.
“Kadin Indonesia akan terus mendorong pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk naik kelas. UMKM kita harus menjadi pemain terdepan di pasar global untuk lebih meningkatkan peranannya dalam perekonomian nasional,” tutur Arsjad di Jakarta (17/8/2021).
Arsjad melihat Indonesia mempunyai potensi besar untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru di daerah dan menghasilkan produk-produk berkualitas ekspor, sehingga mampu mendongkrak perekonomian nasional lebih baik lagi.
“Kontribusi ekspor UMKM Indonesia akan terus didorong sehingga dapat melampaui kinerja negara-negara lain,” ujarnya.
Salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut dilakukan Kadin Indonesia dengan melakukan dialog bersama pemerintah, dalam penyusunan insentif untuk dunia usaha di semua sektor, termasuk hotel, restoran, kafe, baik kelas menengah maupun UMKM.
“UMKM telah membuktikan diri sebagai pelaku ekonomi yang kreatif dan mampu bertahan dalam situasi sulit,” kata Arsjad.
Arsjad memaparkan, sejauh ini pemerintah membuktikan keberpihakannya terhadap UMKM dengan pemberian relaksasi yang disertai kehati-hatian dan protokol kesehatan yang ketat.
Pemerintah juga memiliki program terkait pengembangan kawasan dan integrasi UMKM masuk rantai pasok, digitalisasi koperasi dan UMKM, inkubasi bisnis koperasi dan UMKM, serta skema pembiayaan sesuai model bisnis dan komoditas.
“Kebijakan ini sangat pro dalam menumbuhkan UMKM,” tegasnya.
Kemudian di level lainnya, pasar rakyat yang menjual sembako dan kebutuhan pokok sehari-hari juga diperbolehkan untuk beroperasi seperti biasa, tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat dan maksimal berkapasitas 50%.
“Relaksasi ini akan membuat roda ekonomi bergerak ke atas. Diharapkan bisa meningkat konsumsi dan pada akhirnya merembet ke permintaan barang dan jasa dunia usaha secara keseluruhan,” tambah Arsjad.
Sementara itu, untuk sektor-sektor tertentu seperti pertanian atau pangan, aquaculture, perikanan dan kelautan, terpantau masih beraktivitas dengan baik untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
“Khusus sektor kerajinan yang melibatkan UMKM, kegiatan ekspor sudah jalan kembali karena negara tujuan ekspor sudah mulai pulih,” imbuhnya.
Arsjad optimistis kolaborasi yang baik antara Kadin Indonesia dan pemerintah yang terjalin selama ini, akan meningkatkan kepercayaan diri, pengetahuan dan daya saing pelaku UMKM, untuk meningkatkan produktivitasnya sehingga dapat berkompetisi di pasar global.
“Meningkatkan jumlah pengusaha UMKM menjadi salah satu strategi Kadin Indonesia untuk menciptakan sumber pendapatan baru, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi kemiskinan. UMKM berperan penting sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,” kata Arsjad.