Bandung – Menjelang akhir tahun 2021, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) melalui Divisi Gedung kembali mendapatkan kepercayaan untuk melanjutkan Proyek Pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar yang akan menjadi salah satu ikon baru provinsi Jawa Barat.
Berlokasi di daerah Gedebage, Bandung, Provinsi Jawa Barat, proyek yang sempat tertunda pengerjaannya kurang lebih 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19 dengan kontraktor sebelumnya
kembali dilanjutkan sesuai arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Penandatanganan kontrak proyek lanjutan ini dilakukan pada Jum’at (23/7) lalu dengan dihadiri oleh perwakilan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Dr. Indra Maha ST., MT. selaku PPK, GM Departemen Gedung PT Adhi karya (Persero) Tbk., Yan Arianto dan Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya Purnomo.
Pembangunan masjid Al-Jabbar dikerjakan oleh konsorsium kontraktor Adhi Karya – Hutama Karya.
Direktur Operasi II Hutama Karya Ferry Febrianto mengatakan bahwa Hutama Karya berkolaborasi dengan Adhi Karya untuk melanjutkan finishing dari proyek yang sebelumnya sudah dibangun.
Sebelumnya, Kolaborasi HK – Adhi memiliki portofolio yang baik dan telah menghasilkan berbagai bangunan bangunan monumental, hal tersebut meyakinkan owner dari proyek Masjid Al-Jabbar bahwa proyek dapat selesai tepat waktu dengan kualitas terbaik.
Selain fasad bangunan yang unik dibandingkan dengan bangunan lain, pembangunan Masjid Al-Jabbar sendiri juga melibatkan pengrajin lokal. Pengrajin–pengrajin lokal turut membantu
dalam finishing masjid Al-Jabbar.
“Keterlibatan 27% pengrajin lokal dalam proyek ini untuk memberikan sentuhan khas Jawa Barat yang di gabungkan dengan suasana masjid. Kita mengajak mereka (pengrajin lokal) untuk turut bersinergi sehingga secara tidak langsung memberikan dampak ekonomi khususnya ditengah pandemi,” ujar Ferry Febrianto, Direktur Operasi II Hutama Karya di Jakarta (4/20).
Purnomo selaku EVP Divisi Gedung Hutama Karya mengatakan, meski di tengah situasi pandemi, saat ini strategi yang dilakukan perusahaan dalam percepatan penyelesaian pembangunan di antaranya berkoordinasi dengan berbagai stakeholder agar pengerjaan proyek dapat diselesaikan dengan maksimal dan efisien.
Proyek dengan nilai sebesar Rp 496 miliar ini akan diselesaikan selama 519 hari kalender, terhitung sampai dengan 23 Desember 2022.
Pembangunan lanjutan ini memiliki beberapa lingkup pekerjaan diantaranya Pekerjaan Struktur, Arsitektur, MEP dan Landscape.
“Dalam masa pandemi seperti ini, dibutuhkan kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak agar pembangunan dapat berjalan optimal, diantaranya dengan owner, tim satgas, dan juga anggota
konsorsium. Kita harus tetap memperhatikan protokol Kesehatan pada area maupun lingkungan proyek,” ujar Purnomo.
Selain berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, Hutama Karya juga melakukan percepatan pembangunan dengan mengoptimalkan penggunaan BIM (Building Information Modeling) pada pembangunan Masjid Al-Jabbar.
Diterapkannya teknologi BIM dapat memberikan manfaat yang sangat signifikan, antara lain perhitungan volume yang akurat, clash detection yang dapat teridentifikasi, penjadwalan yang lebih terkontrol, dan koordinasi antar stakeholder lebih mudah dan cepat. Dari manfaat tersebut tentunya dapat memberikan efisiensi secara Mutu, Waktu dan Biaya.
“Penerapan BIM telah diimplementasikan hampir di seluruh proyek di Hutama Karya baik di jasa konstruksi maupun pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, sehingga Hutama Karya lebih siap dan mampu bersaing di era industri 4.0, berkat kesungguhannya dalam penerapan teknologi BIM, Hutama Karya juga menerima beberapa penghargaan salah satunya pada kategori Alliance Award pada ajang Autodesk ASEAN Innovation Awards 2021,” tambah Purnomo.
Dalam percepatan pembangunannya, Muhammad Priatmoko selaku Deputy Project Manager (DPM) pembangunan Masjid Al-Jabbar ini mengatakan pembangunan proyek ini dilakukan secara paralel dan menetapkan milestone setiap pekerjaannya, agar setiap pekerjaan yang dilakukan dapat dikontrol ataupun dimonitor dan sesuai targetnya.
“Dikarenakan lahan di lapangan sudah siap, maka pekerjaan akan di lakukan secara paralel serta menetapkan milestone setiap pekerjaan sehingga target penyelesaian masing-masing pekerjaan dapat di kontrol dan ketika terjadi permasalahan dapat segera di selesaikan. Selain itu kami (Adhi karya & Hutama Karya) juga harus melakukan peninjauan pekerjaan yang sudah dilakukan pada paket pembangunan sebelumnya agar segera menemukan justifikasi maupun solusi atas penyelesaian tersebut,” ujar Priatmoko
Dalam proses pembangunannya, Hutama Karya juga tidak luput memberikan tanggung jawab sosial kepada warga sekitar maupun warga Bandung.
Hutama Karya bersama Adhi Karya serta berkolaborasi dengan sejumlah instansi serta beberapa BUMN lainnya, bersama mengadakan sentra Vaksin Masjid Al-Jabbar yang sudah di selenggarakan pada tanggal 23 – 2 Agustus 2021 dengan target vaksinasi diangka 10.000 namun pada realisasinya mencapai 10.492 vaksinasi.
Masjid yang berdiri di atas lahan seluas 25,9 hektare ini nantinya akan dapat menampung kurang lebih 60 Ribu jamaah, dimana bagian dalamnya sendiri mampu menampung hingga 33 Ribu jamaah serta terdapat fasilitas yang ramah untuk difabel.
Selain menjadi tempat ibadah, akan ada beberapa fasilitas edukasi tambahan seperti Museum Asmaul Husna, Museum Sejarah Islam Indonesia, dan Museum Sejarah Islam Jawa Barat.
Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat mengungkapkan bahwa nantinya Masjid Raya Al-Jabbar ini akan menjadi salah satu ikon baru di Jawa Barat serta tempat ibadah untuk para masyarakat tidak hanya Jawa Barat namun juga masyarakat Indonesia yang sedang berkunjung ke Bumi Pasundan ini.