Solo – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong strategi dan memanfaatkan momentum untuk meningkatkan peran sektor industri dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan kegiatan pelatihan IKM Go Digital bagi para pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM).
“Upaya ini juga sekaligus memberdayakan para pelaku IKM dengan memiliki kecakapan digital (digital literacy) dalam menghadapi era industri 4.0 ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada peluncuran Solo Great Sale 2021 di Stadion Manahan, Solo (1/10).
Strategi penguatan IKM di masa pandemi merupakan langkah penting karena sudah semestinya merangkul IKM yang berpredikat sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Sebagai bagian dari industri nasional, peran IKM sangat besar, dengan mengisi 99% dari total unit usaha industri di Indonesia secara keseluruhan. Sektor IKM juga menyerap 66% dari total tenaga kerja di sektor industri.
“Meski demikian, nilai output IKM terhadap industri masih tergolong rendah berkisar di angka 21%. Hal ini merupakan salah satu perhatian kami di Kemenperin,” terang Menperin.
Karenanya, Kemenperin fokus untuk memacu agar IKM naik kelas dan menjadi bagian dari rantai pasok industri besar. Hal ini dapat memaksimalkan kontribusi outputnya terhadap industri dan perekonomian baik nasional maupun daerah.
Pengembangan IKM di Surakarta
Hadir pada peluncuran Solo Great Sale 2021, Menperin berharap event ini dapat menjadi momentum penting dalam upaya memacu pemulihan ekonomi, khususnya di Kota Surakarta dan sekitarnya dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Sebagai bentuk keguyuban, kolaborasi, dan kebersamaan, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) juga turut berpartisipasi dalam program Solo Great Sale.
“Kami sangat mengapresiasi program Solo Great Sale 2021 dan akan terus mendukung pelaksanaan selanjutnya,” ujar Menperin.
Ia juga mengajak kota-kota lainnya di Indonesia juga menyelenggarakan kegiatan serupa untuk membangkitkan daya beli masyarakat.
“Seperti halnya program Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diluncurkan Bapak Presiden, kami juga mendorong untuk Beli Buatan Indonesia,” imbuhnya.
Dilihat dari struktur PDRB Kota Surakarta Tahun 2020, kontribusi sektor industri pengolahan berada di kisaran angka 8,5%. “Saya meyakini bahwa angka ini dapat terus ditingkatkan secara eksponensial, mengingat besarnya potensi yang dimiliki oleh Kota Surakarta untuk pengembangan industri, khususnya IKM,” papar Menperin.
Kemenperin juga turut berpartisipasi dalam pengembangan IKM di Surakarta, antara lain melalui pembangunan Sentra IKM Kreatif Semanggi Harmoni dengan DAK Bidang Sentra Industri Kecil dan Menengah. Saat ini, juga tengah dilakukan finalisasi perencanaan pembangunan sentra IKM furnitur yang berlokasi di Banjarsari untuk program tahun 2022.
Menperin menambahkan, salah satu perguruan tinggi vokasi Kemenperin, yaitu Akademi Komunitas Tekstil Solo, juga berada di Surakarta. “Melalui AK-Tekstil Solo, kami terbuka bagi Pemerintah Kota Surakarta bagi pembinaan IKM berbasis tekstil di wilayah ini,” imbuh Menperin.
Berdasarkan data BPS, struktur demografi Kota Surakarta Tahun 2020 didominasi oleh penduduk berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 71%. Dari jumlah tersebut, 54% diisi oleh usia produktif di bawah 40 tahun.
“Hal ini merupakan modal dan potensi besar yang juga dimiliki oleh Kota Surakarta. Modal besar ini harus dikelola dengan baik agar bonus demografi dapat dipetik seoptimal mungkin dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah,” pesan Menperin.
Generasi muda, jelas Menperin, sangat akrab dengan teknologi. Selain berdampak positif, hal ini dapat mengakibatkan terbentuknya mentalitas serba instan yang kian mengikis budaya berkeringat dan berproses dalam mencapai sesuatu.
“Ditambah dengan realita bahwa globalisasi dan kemajuan teknologi telah menciptakan budaya konsumtif dan membuka luas akses masyarakat terhadap produk-produk impor. Sehingga diperlukan terobosan untuk mendorong transformasi perilaku generasi muda dari konsumsi ke produksi,” ujarnya.
Menperin mencontohkan, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menggerakkan generasi muda ke sektor pengolahan melalui penumbuhan kewirausahaan baru.
“Di samping penumbuhan kewirausahaan baru, edukasi dan kampanye juga diperkuat untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap produk-produk dalam negeri. Masyarakat terutama generasi muda mesti disadarkan bahwa mendahulukan penggunaan produksi dalam negeri adalah perbuatan yang terpuji dan patriotik,” jelasnya.
Selain itu, arus informasi yang tidak terbatas menjadikan kaum muda memiliki pengetahuan dan kreativitas yang sangat besar. Karena itu, tidak mengherankan jika berbagai inovasi, kreativitas, dan ide-ide out of the box kerap lahir dari generasi muda.
“Inovasi dan kreativitas di kalangan generasi muda ini perlu difasilitasi serta diberi wahana agar terus berkembang secara produktif dan berkelanjutan, sehingga kontribusi mereka terhadap perekonomian semakin meningkat,” kata Menperin.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, gelaran Solo Great Sale kali ini bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Solo.
“Sekarang vaksinasi telah memenuhi target, sehingga launching SGS sangat pas untuk percepatan ekonomi. Tetap beraktivitas dan jaga protokol kesehatan,” ujarnya.