Gresik – Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) terampil menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung kinerja sektor industri. Apalagi, industri merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dengan kebutuhan lebih dari 600 ribu orang per tahunnya.
Guna mendukung penyediaan tenaga kerja industri yang kompeten tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam berbagai jenjang, mulai dari Diploma sampai Magister Terapan, termasuk program setara Diploma 1 melalui kerja sama dengan industri.
“Pendidikan Setara D1 diselenggarakan sebagai wujud nyata dari kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan dunia industri. Program ini diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan dalam acara Pelepasan Peserta Program Setara D1 Pemasaran dan Logistik serta Program Studi Teknik Perawatan Mesin di Gresik, Jawa Timur, kemarin.
Program D1 tersebut merupakan kerja sama antara Kemenperin dengan PT. Petrokimia Gresik, yang juga melibatkan Politeknik APP Jakarta dan Politeknik ATI Makassar sebagai unit pendidikan di bawah BPSDMI Kemenperin.
“Kedua politeknik tersebut berperan penting dalam penyusunan kurikulum hingga proses pembelajaran program pendidikan secara dual system,” ungkap Arus.
Pada kesempatan ini, dilaksanakan pula penandatanganan MoU untuk program D1 periode Agustus 2021 hingga Juli 2022. Program tersebut akan diikuti oleh 40 mahasiswa, dengan rincian 19 orang Jurusan Teknik Perawatan Mesin yang penyelenggaraan pendidikannya dilaksanakan oleh Politeknik ATI Makasar, serta 21 orang Jurusan Pemasaran dan Logistik di bawah Politeknik APP Jakarta.
“Lulusan-lulusan program Setara D1 tersebut nantinya dapat langsung diserap oleh PT. Petrokimia Gresik,” ujarnya.
Menurut Arus, dalam kerja sama ini, PT. Petrokimia Gresik juga menyelenggarakan program magang dan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Mahasiswa akan dibekali teori On the Job Training (OJT) di lingkungan pabrik, pengetahuan terkait digital learning di PT Petrokimia Gresik, serta beberapa tes uji kemampuan, keterampilan, dan perilaku, sehingga para lulusan akan dinyatakan memenuhi persyaratan kompetensi, apabila tes dinyatakan lulus.
“Melalui program ini, kami memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman industri kepada para tenaga muda potensial, utamanya lulusan SMK/SMA untuk dilatih menjadi SDM yang terampil dan profesional sehingga diharapkan menjadi tenaga yang siap pakai dalam dunia industri,” ujar Direktur Utama PT. Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo.
Manfaat yang didapatkan baik oleh masyarakat maupun industri tentunya cukup besar. Dengan program ini, masyarakat khususnya peserta didik dapat mengikuti kuliah secara gratis dengan waktu yang relatif singkat, namun tetap dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan tepat sasaran sehingga siap kerja.
Peserta didik juga langsung ditempatkan untuk bekerja di PT. Petrokimia Gresik, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka.
Untuk industri yang berpartisipasi, dalam hal ini PT. Petrokimia Gresik, turut diuntungkan dengan adanya program Pendidikan setara D1 ini karena mempermudah proses rekrutmen. Perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi di perusahaannya.
“Kemenperin juga telah membuka Politeknik Industri Petrokimia yang berlokasi di Banten. Kami mengharapkan PT. Petrokimia Gresik juga dapat membuka unit pendidikan yang sama,” tambah Arus.
Program kerja sama ini bukan yang pertama dilakukan oleh Kemenperin. Pada tahun 2021, Kemenperin telah memfasilitasi sebanyak 981 mahasiswa mengikuti pendidikan ini yang tersebar di 21 kabupaten/kota di 11 Provinsi dengan mitra-mitra industri dari berbagai sektor.
Pendidikan Setara D1 Kerjasama Industri merupakan bagian dari program BPSDMI dalam Corporate University (CorpU) BPSDMI Kementerian Perindustrian.
Salah satu misi Corporate University yang harus diwujudkan oleh politeknik adalah penyelenggarakan mpendidikan dual system dengan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) learning model berstandar global dan mengembangkan kelas industri.
“Kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan salah satu cara Politeknik APP Jakarta dan Politeknik ATI Makassar dalam mencapai misi tersebut,” pungkas Arus.