Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung pengembangan industri otomotif nasional agar semakin produktif, inovatif dan berdaya saing global.
Salah satunya upayanya adalah dengan penyediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, melalui peran unit pendidikan vokasi yang dimiliki oleh Kemenperin, yakni Politeknik STMI Jakarta yang memiliki konsentrasi di bidang otomotif.
“Kinerja industri otomotif nasional cukup positif. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) dari industri alat angkutan atau otomotif sebesar Rp55,47 triliun pada kuartal III tahun 2023. Nilai tersebut naik 7,31% dibandingkan setahun sebelumnya (y-o-y) sebesar Rp51,69 triliun,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan pada acara Wisuda Politeknik STMI Jakarta, Selasa (28/11).
Tahun ini, Politeknik STMI Jakarta melepas 385 lulusan, yang terdiri dari 315 lulusan Sarjana Terapan dan 70 lulusan Program Setara D1. Dari jumlah tersebut, sebanyak 66% lulusan telah bekerja sebelum wisuda, dengan target 100% para alumninya sudah bekerja semua setelah enam bulan di wisuda.
“Selamat kepada para wisudawan program Sarjana Terapan dan program Pendidikan Vokasi Setara Diploma I Politeknik STMI Jakarta. Kalian merupakan putra dan putri terbaik yang akan mewarnai dan menentukan masa depan bangsa Indonesia,” tutur Masrokhan.
Terdapat empat jurusan Sarjana Terapan di Politeknik STMI Jakarta, yakni jurusan Teknik Industri Otomotif, Sistem Informasi Industri Otomotif, Administrasi Bisnis Otomotif, dan Teknik Kimia Polimer.
Kampus ini menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi dual system dengan pola 5-2-1 untuk seluruh program Sarjana Terapan, yaitu 5 semester belajar di kampus, 2 semester belajar dan praktik di industri, serta 1 semester untuk tugas akhir.
“Selain mahir dalam praktik, mahasiswa Politeknik STMI Jakarta juga memiliki kemampuan akademik yang mumpuni. Hal tersebut tercermin dari tugas akhir mahasiswa yang satu di antaranya telah dipublikasikan di jurnal internasional, dan dua tugas akhir dipublikasikan di jurnal nasional,” lanjut Masrokhan.
Kepala BPSDMI mengakui bahwa pola kerja masyarakat di dunia terus berubah seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat. Karena itu, diharapkan agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan cepat.
“Disrupsi di berbagai sektor menuntut adaptasi yang cepat dengan munculnya pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan penguasaan keahlian baru. Terus melakukan adaptasi dengan perkembangan industri global,” ujarnya.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang link and match dengan industri, Politeknik STMI Jakarta terus melakukan penguatan kerja sama dengan industri. Pada tahun 2023, terdapat 64 industri yang telah bermitra dengan Politeknik STMI Jakarta. Angka tersebut meningkat dari 44 mitra industri pada 2022.
“Empat dari 64 mitra menandatangani MoU dengan Politeknik STMI Jakarta. Keempat mitra tersebut, yaitu PT Kawasaki Motor Indonesia, PT Padma Indah Prima Perkasa, PT Cipta Metal Mandiri, dan PT Guna Sena Putra Sejahtera,” sebut Kepala Politeknik STMI Jakarta, Mustofa.