Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menilai Musyawarah Nasional (Munas) bersama antara Perkumpulan Pelaksana Konstruksi Nasional (ASPEKNAS) dan Perkumpulan Tenaga Ahli dan Terampil Konstruksi Indonesia (GATAKI) sejalan dengan semangat Kadin yang Inklusif dan Kolaboratif.
“Saya sangat kagum dan menghargai kesatuan rekan-rekan semua dengan melaksanakan Munas Bersama 2 asosiasi ini. Dialog dan aksi nyata bersama pengusaha, Pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam memulihkan ekonomi,” katanya di Jakarta (26/10).
Arsjad mengajak ASPEKNAS dan GATAKI untuk turut serta dalam mewujudkan cita-cita program Indonesia Emas 2045.
“Bapak Presiden mengatakan, di tahun 2045, satu abad kemerdekaan Indonesia, akan menjadi tahun emas untuk Indonesia, Indonesia Emas. Ini adalah visi besar Indonesia, Indonesia emas yang diwujudkan melalui industri 4.0,” terangnya.
Menurut Arsjad, berdasarkan kemampuan yang Indonesia miliki saat ini, Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030, jika dapat dengan cepat kembali kepada tingkat pertumbuhan sebelum pandemi, melalui 3 inisiatif yakni ketangguhan, produktivitas dan kreativitas, serta peningkatan kemampuan.
“Ketiganya ini harus dilakukan dengan eksekusi yang kuat dan cermat – Strong and excellent execution,” tutur Ketum Kadin.
ASPEKNAS, Kata Arsjad, perlu melakukan konsolidasi internal menyikapi perubahan-perubahan regulasi terkini. Demikian juga para Kontraktor yang menjadi anggota ASPEKNAS agar mempersiapkan diri menuju Kontraktor Spesialis.
“Kita bersama akan mendorong pemerintah untuk memperbanyak pekerjaan-pekerjaan konstruksi dengan Kualifikasi Kecil dan Menengah, karena hampir 95% Pengusaha yang bergerak di Sektor Konstruksi adalah Usaha Kecil dan Menengah,” terangnya.
GATAKI, lanjut Arsjad, harus mampu meningkatkan kualitas dan kompetensi anggotanya khususnya dalam Bidang Manajemen Pelaksanaan Konstruksi. GATAKI harus mampu membina dan meningkatkan pemahaman pentingnya bekerja secara aman bagi seluruh anggotanya, dimana standar kinerjanya harus berpegang kepada Tepat Mutu, Tepat waktu, Tepat Biaya, Tepat Keselamatan dan Tepat Pengembangan Publik dan Lingkungan Sekitar.
“GATAKI harus mampu membina dan meningkatkan pemahaman para anggotanya untuk mulai menyesuaikan diri dengan era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 dimana harus mulai mengedepankan teknologi digital dan komunikasi dalam peningkatan kinerjanya,” kata Arsjad.
Dia mengatakan, KADIN berharap agar ASPEKNAS dan GATAKI kedepannya dapat menjadi Asosiasi yang makin Profesional dan Modern dengan menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia teknologi yang sangat cepat.