Jurnalindustry.com – Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menyiapkan generasi aparatur muda yang tangguh dan siap mendukung transformasi industri nasional. Melalui program Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT), para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibekali kemampuan teknis dan karakter kepemimpinan untuk menjadi motor penggerak pembangunan industri Indonesia.
Program PKTBT merupakan bagian penting dari rangkaian Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS, yang diawali dengan Ministerial Lecture oleh Menteri Perindustrian pada 26 Agustus 2025, dan dilanjutkan dalam empat batch pelatihan hingga Oktober 2025.
Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, menegaskan bahwa keberhasilan strategi industrialisasi nasional tidak terlepas dari peran ASN yang andal.
“Keberhasilan kebijakan dan strategi pembangunan industri nasional ke depan bergantung pada rekan-rekan sekalian sebagai motor penggerak kebijakan yang akan mewujudkan cita-cita bangsa,” ujar Eko dalam kuliah umum PKTBT di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kemampuan teknis administratif dan substantif CPNS agar siap terjun ke unit kerja masing-masing. Peserta mempelajari berbagai aspek jabatan, mulai dari dasar hukum, indikator kinerja, hingga strategi pengembangan kompetensi dan koordinasi lintas unit.
Tak hanya teori, pembelajaran mandiri melalui aplikasi e-kompetensi juga menjadi bagian penting, dengan materi seputar Organisasi dan Tata Kerja Kemenperin, Undang-Undang Perindustrian, Kehumasan dan Pelayanan Publik, Tata Naskah Dinas, hingga Security Awareness.
“Pendekatan PKTBT mengombinasikan kelas dan kegiatan lapangan, dengan mentor dari unit pembina jabatan yang langsung membimbing penerapan kompetensi di tempat kerja,” jelas Eko.
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek akademik, perilaku, dan aktualisasi nilai ASN. Melalui sistem ini, Kemenperin berharap CPNS tidak hanya menguasai pengetahuan teknis, tetapi juga menginternalisasi nilai integritas, disiplin, dan semangat pelayanan publik.
Menyoroti arah pembangunan nasional, Eko juga menegaskan pentingnya sektor industri sebagai penggerak utama ekonomi Indonesia.
“Sektor industri menjadi enabler untuk mewujudkan visi Indonesia 2045. Industrialisasi diarahkan untuk membangun kemandirian bangsa, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan mendorong pembangunan manusia,” tuturnya.
Para peserta mengaku mendapat banyak manfaat dari program ini. Prima Haikal Hakim dari Biro Humas mengatakan, pelatihan ini membuatnya lebih memahami peran ASN secara konkret.
“PKTBT memberi pemahaman teknis sekaligus cara mengembangkan diri dan karier. Pelatihannya interaktif dan tidak membosankan,” ungkapnya.
Sementara Hashifa Nadillah, peserta lain, menilai program ini turut menumbuhkan nilai kedisiplinan dan tanggung jawab.
“PKTBT mengajarkan dasar-dasar ASN sekaligus menumbuhkan profesionalitas dan kerja sama,” katanya.
Melalui pelatihan PKTBT, Kemenperin berharap lahir ASN muda yang adaptif, profesional, dan siap membawa Indonesia menuju “Negara Industri Tangguh”.
“Kuliah umum ini menjadi bekal awal bagi CPNS untuk berkontribusi nyata dalam mewujudkan cita-cita industrialisasi Indonesia,” pungkas Eko.