Jakarta – Pengurus Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI) berkesempatan melakukan audiensi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi pada hari Selasa 28 September 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum FOSBBI, Antonius Tan
menyampaikan bahwa FOSBBI memiliki tujuan untuk membina kerja sama dengan Pemerintah, Suplier dan pihak terkait lainnya dalam pemenuhan kebutuhan bahan bangunan dan perlengkapannya di Tanah Air.
“FOSBBI juga turut mendorong industri dalam negeri untuk terus meningkatkan kemampuan teknologi serta kualitas produk sehingga mampu memproduksi ubin porselen dan berupaya menarik investor dari luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia dan bisa berkontribusi pada perekonomian Indonesia,” kata Antonius.
Dihadapan Mendag Lutfi, Antonius menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara produk ubin porselen dengan ubin keramik. Menurutnya, pasar ubin porselen di Indonesia sudah tercipta sejak 15 tahun lalu, dimana mayoritas dibutuhkan untuk segmen menengah keatas.
“Jadi, sesungguhnya keberadaan ubin porselen tidak mengganggu pasar ubin keramik yang selama ini mayoritas di produksi industri dalam negeri, sasarannya juga berbeda, dan justru saling melengkapi,” terang Ketua Umum FOSBBI kepada Mendag.
“Ubin porselen banyak digunakan pada bangunan baru seperti mall maupun perkantoran karena presisi ukuran, design yang menarik dan lifestyle,” tambahnya.
Berdasarkan data yang dihimpun FOSBBI, kebutuhan total market ubin porselen di Indonesia sebesar 140 juta meter persegi (m2)/tahun. Sedangkan ubin porselen yang diproduksi oleh 10 pabrik ubin porselen di dalam negeri hanya sebesar 70 juta m2/tahun yang terserap habis oleh pasar, sehingga masih ada kekurangan 70 juta m2/tahun yang harus dipenuhi.
“Berkaca dari data tersebut, suplier memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut,” tuturnya.
Lebih lanjut, Antonius menyebut bahwa FOSBBI hadir untuk mendorong para pelaku industri keramik nasional bertransformasi dengan meningkatkan produksi dan mengembangkan teknologi untuk membuat porcelain tile yang pasarnya akan semakin bertumbuh seiring berkembangnya sektor properti dan infrastruktur.
“Perkembangan market ubin porselen diprediksi akan semakin besar, diperlukan lebih banyak lagi investasi yang masuk ke Indonesia, tentunya yang mampu memproduksi ubin porselen. Dengan adanya ini, FOSBBI berharap dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan lapangan kerja maupun investasi di dalam negeri,” tutup Antonius.