Jurnalindustry.com – Jember – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati mendorong optimalisasi potensi wisata yang ada di Desa Wisata Arjasa untuk menggerakkan ekonomi dan memeratakan pendapat masyarakat di Jember, Jawa Timur, dan sekitarnya.
Ia mengatakan penguatan dan promosi desa wisata menjadi bagian penting dari salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
“Jadi Kementerian Pariwisata merefleksikannya melalui program desa wisata. Karena dengan desa wisata maka masyarakat bisa langsung merasakannya di bawah, masyarakat secara langsung yang merasakan hasil dari pembangunan ini,” kata Wamenpar Ni Luh usai mengunjungi Desa Wisata Arjasa dan Wisata Citra Mandiri yang dikelola oleh BUMDes Arjasa.
Menurut Wamenpar, melalui penguatan potensi Desa Wisata Arjasa, masyarakat akan terlibat langsung sebagai pelaku wisata. “Artinya kehidupan dan juga ekonomi berputar langsung di kalangan masyarakat,” katanya.
Sehingga, dalam upaya mengembangkan potensi tersebut, pihaknya senantiasa mengajak desa-desa wisata untuk ikut dalam kegiatan misi penjualan (sales mission) baik dalam event nasional maupun internasional, serta berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
“Misalnya dalam sales mission, kami memfasilitasi desa-desa wisata untuk turut serta dalam sales mission. Kemudian kami membawakan mitra, misalnya Desa Wisata Arjasa didukung oleh Bank Indonesia untuk (menghadirkan) Tourist Information Center,” ujar Ni Luh.
Dalam kesempatan ini, Wamenpar Ni Luh juga berkesempatan mencoba memasak nasi gudeg khas Jember. Usai mengolah nasi gudeg, Ni Luh mengungkapkan hidangan ini patut menjadi salah satu pilihan menu bagi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jember.
Sehingga, Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) untuk memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dapat terlaksana.
“Menu sederhana seperti gudeg ini justru punya kandungan gizi yang lengkap sekali,” ujar Ni Luh.
Ni Luh juga menyempatkan diri mengunjungi pabrik cerutu BIN Cigar. Dalam kunjungan ini, ia menyaksikan langsung proses pembuatan cerutu khas Jember. “Cerutu Jember ini adalah produk berkualitas ekspor yang mendatangkan devisa dan menggerakkan ekonomi masyarakat Jember,” ujarnya.
Potensi Wisata Melukat di Jember
Dalam kesempatan ini, Wamenpar Ni Luh menyampaikan salah satu potensi wisata yang patut dikembangkan di Desa Wisata Arjasa adalah potensi wisata melukat. Sebab, di Desa Wisata Arjasa terdapat situs cagar budaya Sendang Tirta Amertha Rajasa yang kerap dimanfaatkan oleh umat Hindu di Jember dan sekitarnya untuk melakukan ritual keagamaan.
Selain itu, ide ini dicetuskan setelah Ni Luh berkunjung ke Pura Agung Amertha Asturi untuk sembahyang sekaligus bertemu pemuka agama Hindu setempat, Sabtu (9/8/2025).
“Ada titik yang bisa menjadi spot melukat, tetapi mungkin ada infrastrukturnya masih perlu untuk dibuat lebih layak lagi,” ujar Wamenpar Ni Luh.
Dalam tradisi Hindu Bali, melukat merupakan upacara yang dilakukan untuk membersihkan jiwa dan pikiran dalam diri manusia. Tradisi ini dilakukan untuk membersihkan simpul-simpul energi-energi negatif dari diri manusia dengan bantuan dari alam semesta.
Di sela rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur, Wamenpar Ni Luh Puspa menyempatkan diri bersembahyang di Pura Agung Amerta Asri, Jember, pada Sabtu (10/8/2025) malam.
Usai bersembahyang, Wamenpar berdiskusi hangat dengan umat Hindu setempat, membicarakan peran komunitas dalam menjaga kerukunan, melestarikan budaya, dan mendorong potensi pariwisata berbasis kearifan lokal di daerah tersebut.