Jakarta – Indonesia dan Panama menjajaki berbagai peluang kerja sama ekonomi untuk peningkatan perdagangan dan investasi diantara kedua negara.
Ada beberapa fokus bahasan kerja sama diantaranya mengenai penguatan forum konsultasi bilateral IndonesiaPanama dan peluncuran kerjasama di sektor maritim.
Dalam kunjungannya ke Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Menteri Luar Negeri Panama Erika Mouynes menawarkan beberapa peluang dagang dan investasi di Panama kepada pengusaha Indonesia.
Selain itu, Menlu Mouynes juga mendorong dan mempromosikan Panama sebagai global hub untuk koneksivitas maritime dan logistik.
Demikian juga Pemerintah Panama berharap agar Indonesia dapat meningkatkan penggunaan Pelabuhan di Panama bagi produk-produk Indonesia untuk memasuki pasar Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
“Kami menyambut baik berbagai peluang dagang dan investasi diantara Indonesia-Panama, dan akan segera menindaklanjuti tawaran tersebut,” ungkap Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad
Rasjid di Jakarta (7/4).
Selain itu, untuk mempermudah kerja sama perdagangan dan investasi, dari sisi Indonesia berharap agar pemerintah Panama dapat memberlakukan fasilitas bebas visa untuk Warga
Negara Indonesia.
Ketua Umum KADIN Indonesia juga menjelaskan perihal persiapan rangkaian kegiatan B 20 tahun ini.
Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Koordinator KADIN Indonesia sebagai Ketua Panitia Penyelenggara B 20 juga mengajak Menlu Panama Erika Mouynes untuk mengutus
pimpinan perusahaan Panama untuk turut serta dalam berbagai rangkaian kegiatan B 20 tahun ini.
Shinta lalu mengajak Menlu Panama untuk berinvestasi di Indonesia khususnya pada 3 sektor, digital transformation, renewable energy health sector.
Ketua Komite Amerika Tengah, Kuba dan CARICOM – KADIN Indonesia, Prasetyo Singgih menyatakan kesiapannya meningkatkan hubungan dagang dan investasi antara Indonesia
dengan negara-negara Amerika Tengah, khususnya Panama.
“Panama dapat dijadikan sebagai hub utama untuk mendistribusikan barang-barang ekspor Indonesia ke wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan,” kata dia.
Prasetyo mengatakan, pihaknya akan membawa delegasi pengusaha eksportir dan importir dari Indonesia dalam “Trade and Investment Roadshow” ke beberapa negara Amerika Tengah, Kuba dan CARICOM, termasuk PANAMA pada bulan September 2022.
KADIN mencatat, ekspor Indonesia ke Panama mencapai USD 83,666,000 di tahun 2019 turun menjadi USD 75,218,000 di 2020 dan meningkat kembali menjadi USD 91,149,200 pada 2021.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Panama antara lain, produk peternakan, minyak nabati, alas kaki, kendaraan selain kereta, karet, mesin listrik dan produk optik.
Sementara impor Indonesia dari Panama pada tahun 2019 mencapai USD 29,230,000 naik menjadi USD 33,836,000 pada tahun 2020 kemudian pada 2021 naik lagi menjadi USD 82,312,200.
Komoditas impor Indonesia dari Panama antara lain kapal, besi dan baja, kulit mentah, mesin, berbagai produk manufaktur, tekstil yang dilapisi atau dilaminate dan mesin listrik.
Total perdagangan tahun 2019 mencapai USD 112,896,000, tahun 2020 turun menjadi USD 109,054,000 kemudian tahun 2021 meningkat kembali mencapai USD 173,461,200 dengan
defisit untuk Panama.
Investasi Panama di Indonesia antara lain terdiri dari 28 proyek dengan nilai USD 0.5 Million di tahun 2020, dan 14 proyek dengan investasi mencapai USD 1.2 Million di tahun 2021.