Jakarta – Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menilai upaya kerja sama diantara Kadin Indonesia dan lembaga Jerman, antara lain GIZ, IHK Trier, dan EKONID mulai menunjukkan kemajuan yang positif.
Hal ini ditunjukkan oleh adanya Perpres mengenai revitalisasi pendidikan vokasi yang tengah banyak dibahas dan menjadi sorotan dalam penerapan pendidikan vokasi di Indonesia saat ini.
“Kami berterimakasih kepada pemerintah Jerman dan GIZ dan kementerian Indonesia atas kerjasama yang baik dengan Kadin selama ini. Program yang telah berjalan sangat positif untuk reformasi sistem TVT (Technical and Vocational Education and Training) untuk pengembangan SDM, utamanya di sektor industri di Indonesia,” jelasnya di Jakarta (25/10).
Kadin bersama pelaku industri, kata dia, telah banyak terlibat dalam proses penyusunan program pendidikan vokasi, pelatihan dan magang hingga dilanjutkan dengan Strategi TVET Nasional, dan Roadmap TVET.
Pihaknya pun secara khusus mengapresiasi GIZ, IHK Trier, dan EKONID yang telah ikut memperkuat peran Kadin untuk program TVET baik di tingkat nasional maupun daerah, yakni melalui pembangunan infrastruktur TVET di Kadin Indonesia, penerapan standar TVET di perusahaan, dan pelatihan para trainer (pelatih) di perusahaan.
Kadin dalam kepemimpinannya, kata Arsjad, mengusung entitas yang inklusif dan kolaboratif, yang berarti tingkat nasional dan daerah akan bekerja sama untuk mencapai target bersama.
“Komite tetap kami untuk pelatihan dan pendidikan kejuruan dan sertifikasi dan pengembangan tenaga kerja akan melanjutkan kerjasama ini ke depannya. kami akan terus berkoordinasi dengan lembaga pemerintah Jerman terkait untuk program TVET yang lebih baik di Indonesia,” kata Arsjad.