Jurnalindustry.com – Batang – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meresmikan dimulainya konstruksi Jaringan Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II.
Peresmian tersebut ditandai dengan prosesi Pengelasan Perdana (First Welding) pipa gas di Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada (30/9).
Bahlil mengungkapkan rencana konstruksi jaringan pipa gas Cisem Tahap II yang direncanakan akan membentang dari Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur memiliki panjang hingga lebih dari 200 kilo meter (km) atau lebih tepatnya sepanjang 245 km.
Bahlil membeberkan bahwa pipa yang digunakan untuk proyek yang tergolong dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut sepenuhnya diproduksi dalam negeri dengan nilai investasi mencapai Rp 2,7 triliun.
Dia menyebut, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pipa gas tersebut mencapai 100%.
“Fase kedua sebesar 200 km lebih. Alhamdulillah saya tanya perusahaan yang mengerjakan semua pipanya dalam negeri ya,” ucap Bahlil saat menghadiri First Welding Proyek Pipa Cisem Tahap II di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dikutip Selasa (1/10/2024).
Bahlil mengungkapkan apresiasinya pada KSO PT Timas Suplindo-PT Pratiwi Putri Sulung selaku kontraktor Pipa Transmisi Gas Bumi Cisem Tahap II yang telah memenuhi arahan pemerintah terkait TKDN pada proyek tersebut.
“Jangan pakai luar negeri, kita berikan applause dulu ke perusahaan sekarang pipanya TKDN 100%,” tambah dia.
Asal tahu saja, proyek pipa transmisi gas bumi ruas Batang-Kandang Haur Timur merupakan lanjutan dari Pipa Cisem I senilai Rp 1,17 triliun ruas Semarang-Batang. Pekerjaan itu jadi bagian dari proyek besar Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) yang dijalankan oleh pemerintah.
Di lain sisi, Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Dadan Kusdiana mengingatkan kontraktor pemenang lelang supaya memperhatikan TKDN dalam pengerjaan, yakni sebesar 60%.
Dadan juga mengingatkan supaya proyek penggalian tanah yang dilakukan untuk menanam pipa dikembalikan lagi seperti semula atau bahkan menjadi lebih baik.
“Ada titipan dari Kementerian PUPR. Ini pengalaman dari yang Cisem I, bekas galiannya itu kembalikan harus lebih bagus dari awalnya, sebetulnya waktu itu mintanya sama tapi saya di sini tambahin (targetnya), sehingga kalau meleset sedikit nantikan ujungnya sama,” tandasnya.
Adapun sumber pendanaan proyek Rp 2,7 triliun ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) multi years 2024-2026. Proyek pembangunan pipa diperkirakan mencapai 18 bulan atau tuntas pada Februari 2026.