Jakarta – PT Petrosea Tbk (PTRO) dan anak usahanya, PT Karya Bhumi Lestari (KBL) telah menandatangani perjanjian jasa pertambangan dan rental peralatan dengan PT Hardaya Mining Energy dan PT Central Cipta Murdaya.
Head of Corporate Secretary & Investor Relations PTRO, Anto Broto mengatakan, di dalam perjanjian jasa pertambangan di area tambang yang berlokasi di Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ini, Petrosea adalah sebagai pihak yang melakukan manajemen proyek dan KBL sebagai kontraktor.
“Nilai kontrak sebesar US$ 265 juta untuk jangka waktu empat tahun,” ujar Anto Broto di Jakarta (12/10).
Karya Bhumi Lestari adalah anak perusahaan yang dimiliki seratus persen oleh Petrosea, yang fokus untuk mendukung Perusahaan di sektor pertambangan dan konstruksi, khususnya pengadaan alat berat, yang selalu mengedepankan operational excellence dan service excellence.
Sedangkan Petrosea adalah perusahaan multi-disiplin yang bergerak di bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi serta jasa minyak dan gas bumi, dengan jejak langkah di Indonesia selama lebih dari 49 tahun.
“Keunggulan kami adalah pada kemampuan untuk menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port, kemampuan rekayasa & konstruksi yang terintegrasi serta jasa logistik, dengan selalu berkomitmen penuh terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, manajemen mutu dan integritas bisnis,” jelasnya.
PTRO telah membukukan pendapatan sebesar US$ 193,30 juta di sepanjang semester pertama tahun ini, naik 9,88% dibanding realisasi pendapatan semester pertama tahun lalu yang sebesar US$ 175,90 juta.
Pada tahun 1990, Petrosea menjadi perusahaan rekayasa dan konstruksi Indonesia pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX: PTRO).
Petrosea didukung penuh oleh pemegang saham utamanya, PT Indika Energy Tbk., yang merupakan perusahaan energi di Indonesia yang menyediakan solusi energi terpadu melalui investasinya di bidang sumberdaya energi, jasa dan infrastruktur.