Pandeglang – Wajah 25 peserta lomba olahan tempe tampak sumringah begitu 25 makanan telah tersaji dengan rapi di atas meja.
Tampak pula antusias di wajah juri ketika melihat sajian yang tertata tak lagi berbentuk tempe. Melainkan telah berubah menjadi berbagai bentuk makanan lain. Ada yang berbentuk pizza tempe, sushi tempe, sate lilit tempe, puding tempe, bolu tempe, bahkan nugget tempe!
Keseruan Festival Tempe Tanjung Lesung
Tak sedikit peserta yang bersorak-sorai begitu melihat anggukan kecil di wajah para juri. Seolah juara sudah di depan mata. Begitulah memang gambaran animo masyarakat pada lomba olah tempe Festival Tempe Tanjung Lesung 2021 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang berjalan begitu luar biasa, Selasa (17/8) lalu.
Dilakukan prokes yang ketat, hasil dari lomba olah tempe juga di luar ekspektasi : bagus-bagus sekali.
Wida Winarno, PhD (C), juri dan co-founder dari Indonesian Tempe Movement, tak bisa menutupi rasa harunya. Ia mengatakan bahwa kreasi dari masyarakat setempat dalam membuat tempe ini begitu kreatif. Di mana biasanya sajian dari olahan tempe biasanya tidak jauh dari orek tempe, tempe mendoan dan tempe di santan.
“Yang luar biasa lagi rasanya juga enak,” terang Wida, usai melakukan penjurian.
Adapun acara lomba ini diselenggarakan dan didukung oleh Rumah Joglo, penginapan di KEK Tanjung Lesung.
Desainer Migi Rihasalay selaku pemilik dari Rumah Joglo, menerangkan, event Festival Tempe Tanjung Lesung merupakan langkah awal dari tujuan utama hadirnya Rumah Joglo, yaitu sebagai tempat para seniman berkreasi.
Dan hal itu bisa terjadi, aku Migi, karena ada dukungan suaminya, Andrew James, yang merupakan warga negara Australia berprofesi arsitek. Di mana rumah-rumah joglo dari sejumlah daerah di Jawa mereka renovasi untuk didirikan kembali di Tanjung Lesung
“Dan adanya event ini menandainya dibukanya Rumah Joglo di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung,” terang Migi.
Bukan hanya festival tempe
Kegiatan Festival Tempe Tanjung Lesung 2021 tak berhenti di sana saja, masyarakat sekitar juga diajarkan bagaimana mengolah tempe menjadi makanan berkualitas pada pelatihan pembuatan tempe dari tanggal 14-16 Agustus 2021.
Kemudian, mereka disuguhi fakta-fakta menarik mengenai tempe melalui talkshow interaktif bertajuk TEMPE: Masa Lalu, Masa Kini, Masa Depan. Tercatat, total 90 lebih peserta mengikuti talkshow ini yang didominasi oleh peserta online.
Saat ditanya tujuan dari Festival Tempe Tanjung Lesung 2021 ini, Direktur Utama Tanjung Lesung, Poernomo Siswoprasetijo, menerangkan, selain memperingati hari raya kemerdekaan ke-76 tujuan Festival Tempe ini untuk mengangkat kembali tempe di mata masyarakat sebagai makanan sehat yang terjangkau. Di mana menggandeng Indonesian Tempe Movement yang sudah mendalami tempe secara komprehensif yang diisi oleh para ahli teknologi pangan di dalamnya.
“Dengan knowledge, saya ingin mereka berbagi dengan Tanjung Lesung melalui transfer teknologi dengan pelatihan dan webinar,” terang Poernomo.
Tak hanya itu, Poernomo menambahkan bahwa pihaknya ingin mendukung ketahanan pangan yaitu membuat sentra tempe Tanjung Lesung. Tanjung Lesung, salah satu anak usaha dari Jababeka Group, sudah melakukan penandatangan MoU (Memorandum of understanding) dengan Indonesian Tempe Movement pada tanggal 17 Agustus 2021.
Nantinya, masyarakat sekitar akan dilatih untuk membuat tempe yang nantinya bisa dijual. Harapannya, sentra tempe Tanjung Lesung bisa memenuhi kebutuhan gizi karyawan dan penduduk sekitar Tanjung Lesung.
Sementara itu, Wida menyambut baik kerja sama ini dan berharap bisa berjalan lancar. Hal itu karena tempe merupakan makanan tradisional yang enak, menyehatkan karena banyak nutrisi, alami dengan harga terjangkau. Sehingga bisa mengatrol gizi masyarakat dan juga menghindari anak-anak dari risiko stunting.
“Itu karena penelitian sudah menunjukkan bahwa tempe bisa menjadi substitusi dari daging dan susu. Di luar negeri pun tempe sudah tergolong sebagai super food saking manfaat kesehatan di dalamnya sangat banyak,” terang Wida.
Adapun rangkaian acara Festival Tempe Tanjung Lesung 2021 ini diisi oleh Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA selaku Executive Chairman of President University Foundation, Driando Ahnan-Winarno, PhD selaku Co-founder Indonesia Tempe Movement, Ir. Marini Widowati, MA, MUD, Msc selaku Co-founder ars86care foundation dan didukung oleh Andrew James & Migi Rihasalay Rumah Joglo dan Kelompok Olah Seni Tradisi Mapan Jakarta.