Jakarta – Hasil riset Knight Frank, Agen Real Estate dan Konsultan Properti Perumahan Komersial, menunjukkan penjualan lahan di wilayah Jabodetabek meningkat selama pandemi Covid-19. Pada 2021, penjualan lahan meningkat 22 persen, jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Senior Research Advisor Knight Frank, Syarifah Syaukat, mengungkapkan peningkatan penjualan lahan paling banyak terjadi di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Bahkan, tambahnya, penjualan lahan di Bekasi selama 3 tahun terakhir mendominasi jika dibandingan dengan daerah penyangga ibu kota lainnya.
“Dari hasil riset, penjualan lahan terbanyak di Bekasi sepanjang 2021, berikutnya adalah Cilegon dan Serang, dan di ikuti oleh sub market Karawang,” ujar Syarifah, pada konferensi persnya secara virtual, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya, total lahan di Bekasi yang diserap industri pada Tahun 2021 juga lebih tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya. Meningkatnya penjualan lahan yang berada di wilayah Bekasi juga membuat grafik harga lahan di wilayah tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Hal tersebut dilihat dari range harga tanah di Bekasi pada Tahun 2015 yang berada di angka Rp2 juta hingga Rp2,5 juta per meter persegi, namun pada Tahun 2021, Knight Frannk mencatat harga lahan di Bekasi hampir menyentuh Rp3 juta per meter persegi.
“Beberapa wilayah lain seperti tanggerang, karawang, serang dan cilegon berada pada garis di bawahnya, kita lihat bahwa harganya cenderung mengalami peningkatan,” kata Syarifah.
Dia menjelaskan, tingginya penjualan tersebut banyak diserap oleh industri-industri yang mempersiapkan pembukaan lahan baru untuk melakukan pengembangan usaha.
“Serapan lahan yang terjadi di kawasan industri ini digerakan oleh beberapa sektor, yaitu sektor bahan kimia, pergudangan modern, otmotif dan turunannya,” ungkap Syarifah.