Jakarta – Habitat for Humanity Indonesia bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Universitas Trisakti akan menggelar Indonesia Housing Forum 2021.
Acara tersebut digelar dalam rangka mempromosikan inovasi dan menciptakan kolaborasi antar pihak untuk kebijakan peningkatan akses ke perumahan yang aman, layak dan terjangkau.
Mengusung tema “Membangun Hunian yang Inklusif untuk Masa Depan yang Lebih Baik”, Indonesia Housing Forum 2021 akan digelar secara daring pada 14 Oktober 2021, dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di sektor perumahan dan sektor pendukung terkait lainnya.
Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu Kadin Indonesia, Budiarsa Sastrawinata mengatakan, saat ini adalah momentum yang tepat untuk menyuarakan visi baru untuk kawasan dan hunian yag lebih inklusif dan berkelanjutan, juga memperkuat komitmen terhadap SDGs dan perubahan iklim ke dalam prioritas nasional dan daerah.
“Hunian atau perumahan merupakan bagian dari sebuah industri besar properti sehingga permasalahan yang dihadapi menjadi sangat kompleks,” jelas Budiarsa saat konferensi pers ‘Indonesia Housing Forum 2021’ secara virtual, Senin (11/10).
“Kami berharap nantinya tercipta kolaborasi erat antar pemangku kepentingan untuk meningkatkan kapasitas industri properti dan khususnya sektor hunian yang terjangkau di kawasan asia pasifik,” tambahnya.
Tak hanya itu, dia mengatakan, pembiayaan perumahan yang terjangkau menjadi isu yang masih harus dicarikan solusi terbaik. Perlu adanya formula khusus untuk memeriksa instrumen pembiayaan dari berbagai pelaku baik di sektor publik maupun swasta untuk mendanai perumahan yang terjangkau.
Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto menyampaikan, Indonesia Housing Forum merupakan sebuah forum yang diadakan setiap 2 tahun sekali yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor yang bertujuan untuk mencari solusi terkait masalah perumahan di Indonesia yang nantinya sekaligus mempromosikan perumahan terjangkau yang dapat mendorong kinerja sektor properti nasional yang berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi.
Indonesia Housing Forum merupakan bagian dari Housing Forum yang diadakan di tingkat Asia Pasifik selama 1 dekade sejak konferensi pertama tahun 2007.
Di Indonesia sendiri, Indonesia Housing Forum 2021 merupakan pelaksanaan ke-3 setelah tahun 2017 dan 2019 lalu.
Housing Forum Asia Pasifik yang dihadiri lebih dari 9.200 peserta telah menjadi ruang bagi setiap pemangku kepentingan berbagi kesamaan dan diskusi dengan wawasan yang menarik terkait dengan rumah.
“Indonesia Housing Forum yang sudah dilaksanakan sebanyak 2 kali setidaknya telah menggerakkan banyak pihak akhirnya terlibat mewujudkan hunian layak di Indonesia dengan salah satunya membentuk CSR Forum Kabupaten Tangerang untuk pembangunan hunian layak,” ungkap Susanto.
Menurutnya, hunian inklusif itu sendiri mengandung arti bahwa setiap orang diajak memposisikan masing-masing dirinya sebagai pemangku kepentingan sehingga setiap orang lebih mengerti masalah-masalah dan tantangan-tantangan dalam mewujudkan rumah layak huni.
“Kita semua menyadari bahwa selama pandemi, setiap orang diminta stay at home. Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi keluarga-keluarga di Indonesia yang memiliki ukuran rumah over crowded yang rentan terhadap transmisi penyakit. Lain lagi ketika setiap orang diminta rajin cuci tangan sementara air bersih sangat sulit diperoleh. Kondisi ini semakin menekankan betapa pentingnya keberadaan rumah layak, khususnya di masa pandemi,” paparnya.
Tersedianya hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah membutuhkan sinergitas banyak pihak baik pemerintah dan swasta serta melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan aktivitasnya.
Kadin sebagai induk dunia usaha dapat berperan dalam memberikan panduan bagi pelaksanaan pengembangan sektor perumahan dengan lintas sektoral yang berkaitan dengan aspek prasarana infrastruktur, fiskal, perpajakan, moneter, transportasi hingga sumber daya manusia.
Demikian juga dengan akademisi yang berperan penting dalam memberikan kajian yang mendalam untuk pengembangan perumahan yang inklusif.
Ketua Jurusan Arsitektur FTSP Usakti, Dr. Etty R K mengatakan, Trisakti sebagai perwakilan akademisi dalam Housing Forum Indonesia nantinya tidak hanya sebatas melakukan pengajaran dan penelitian, melainkan juga berperan aktif terjun memberikan kontribusi kepada masyarakat.
“Tidak hanya aktif berwacana tetapi juga berpraktik menghasilkan karya membangun masyarakat melalui hunian layak untuk membantu mendukung kehidupan perekonomian masyarakat tentunya dengan teknologi tepat guna dan inovasi konsep perencanaan yang efisien,” tutup Etty.