Garut – Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa era digital harus menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan kotanya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Saya meyakini, pusat pengembangan kota akan tumbuh dari kota-kota kecil,” kata MenkopUKM Teten Masduki usai acara Kampanye Kota Masa Depan: Berani Digital yang diselenggarakan Grab Indonesia di kawasan Situ Bagendit, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/2).
Oleh karena itu, Menteri Teten mendukung Garut yang memilih untuk fokus go digital sebagai langkah penting yang harus dilakukan.
“Dengan sistem online, kita bisa mengakses pasar lebih luas, baik lokal, nasional, hingga internasional,” kata MenkopUKM.
Terlebih lagi, Garut memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Pertumbuhan digital di Garut juga terbilang tinggi di Jabar, sama halnya dengan Bandung dan Tasikmalaya.
“Ditambah dengan Garut sudah memiliki aneka produk yang telah masuk ke pasar online,” ucap MenkopUKM.
Dengan memiliki produk-produk khas Garut seperti kuliner, kopi, dan kerajinan kulit, Menteri Teten menyebutkan hal itu bisa menjadi lokomotif pertumbuhan produk UMKM.
“Di sisi lain, industri pariwisata juga harus dikembangkan, agar lebih banyak turis yang datang dan membeli oleh-oleh khas Garut. Terlebih Garut memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan dari pesisir hingga pegunungan,” kata MenkopUKM.
Bagi Menteri Teten, setelah UMKM terbuka aksesnya ke pasar online, maka kualitas produk harus ditingkatkan. Begitu juga dengan suplai produk hingga kapasitas produksi.
“Yang tak kalah penting adalah brand value produk khas Garut juga harus diperkuat,” kata MenkopUKM.
Lebih dari itu, Menteri Teten juga menekankan pentingnya kualitas kemasan produk UMKM, khususnya bagi produk oleh-oleh khas daerah yang akan dibawa pulang wisatawan.
“Biasanya, oleh-oleh itu diberikan untuk teman sebagai hadiah atau kado. Jadi, kemasan produk oleh-oleh harus berkonsep gift,” kata MenkopUKM.
Menteri Teten mencontohkan Jepang yang sangat concern dan fokus mengembangkan kualitas kemasan produk UMKM-nya.
“Produknya bisa jadi biasa-biasa saja, tetapi dengan kemasan yang bagus dan cantik menjadikan nilai jualnya meningkat,” kata MenkopUKM.
Begitu juga dengan produk kerajinan kulit khas Garut, dimana MenkopUKM meminta pelaku UMKM agar terus meningkatkan inovasi produk, desain, teknologi produksi, hingga masuk ke dalam rantai pasok industri.
“Harus terus dibenahi agar bisa berkelas dunia,” kata Menteri Teten.
MenkopUKM berkisah tentang usaha perkulitan di Garut yang usianya sudah lebih dari 100 tahun, atau sama dengan usaha serupa yang ada di Italia. Namun, di Italia bisnis kulit bertransformasi menjadi kekuatan fesyen dan mampu melahirkan brand-brand kelas dunia seperti Gucci. “Harusnya, kita juga bisa seperti Italia,” kata Menteri Teten.
Sementara itu Pj Bupati Garut Bernas Adjidin menambahkan, pihaknya terus mengembangkan produk kerajinan kulit, kuliner, kopi, menjadi produk khas Garut.
“Kita juga memiliki produk Bakso Tahu berbahan daging domba,” kata Bernas.
Bagi Bernas, langkah yang dilakukan untuk memajukan UMKM Garut, diantaranya harus menggali dan memperkuat potensi unggulan lokal.
“Oleh karena itu, SDM-nya harus belajar, melihat, dan mendengar, agar produksi produk UMKM Garut bisa maju,” kata Bernas.
Dalam kesempatan yang sama, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, puncak program Kota Masa Depan (KMD) Garut hari ini dilaksanakan bertepatan dengan bulan hari jadi Kabupaten Garut.
“Jadi, senang sekali kami melihat semakin bertambahnya usia Garut yang tahun ini 211 tahun, semoga karyanya semakin hebat,” kata Neneng.
Neneng menjelaskan, program utama dari Kota Masa Depan ini adalah digitalisasi UMKM, termasuk membantu meningkatkan visibilitas permintaan produk UMKM di aplikasi.
“Juga, pelatihan dan pendampingan UMKM melalui workshop bersama mitra bisnis, pemerintah, dan asosiasi,” kata Neneng.
Intinya adalah mendampingi UMKM hingga memberikan edukasi dan kesempatan UMKM Garut agar lebih maju dan naik kelas. “Kita mau membantu UMKM di Garut supaya bisa lebih maju dan bisa bersaing di kancah internasional.” ujar Neneng.