Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Indonesia Fashion Week (IFW) yang dihelat Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), yang tahun ini mengusung tema Magnificent Borneo.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya sektor kreatif di Provinsi Kalimantan, khususnya untuk mengangkat budaya suku Dayak, Kutai, dan Banjar.
“Ajang Indonesia Fashion Week juga menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif, khususnya sektor fashion mendorong lokomotif ekonomi kreatif Indonesia,” kata Menteri Teten, pada acara penutupan Indonesia Fashion Week 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (17/4).
Di acara yang dihadiri beberapa Duta besar negara sahabat dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, MenKopUKM menyebutkan bahwa ajang IFW ini akan menyatukan semua elemen penting. Dari mulai fashion designer, lembaga akademis, usaha kecil, perajin, bisnis, asosiasi, hingga pemerintah, untuk meningkatkan daya kreatifitas.
Bagi MenKopUKM, IFW 2022 bukan sekadar event saja, namun juga merupakan movement fashion terbesar di Indonesia yang memiliki misi membangun pondasi industri fashion Indonesia, dari hal SDM, hingga infrastruktur dan prasarana yang menunjang.
“Industri kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Saya berharap agar kerjasama pemerintah dengan dunia usaha untuk mendorong perkembangan sektor fashion, terus ditingkatkan,” tandasnya.
Beberapa strategi kebijakan yang dilakukan pemerintah diantaranya pengembangan sumber daya manusia, penguatan akses pembiayaan, penguatan dan kemitraan UKM dengan rantai pasok, serta perluasan pasar produk UKM Indonesia.
Seperti diketahui, IFW 2022 diselenggarakan di JCC Jakarta dari 13-17 April 2022. Ada banyak sekali desainer lokal yang ikut serta dalam pagelaran IFW 2022 ini. Bahkan, beberapa perwakilan Dekranasda di berbagai daerah ikut terlibat dalam pergelaran fashion ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum APPMI dan Presiden IFW Poppy Dharsono mengungkapkan bahwa IFW kali ini memang tidak semeriah penyelenggaraan IFW tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19.
“Tahun ini, IFW dikunjungi sekitar 3000 orang pengunjung dengan nilai transaksi sebesar Rp30 miliar saja. Sebelum pandemi, biasanya dikunjungi puluhan ribu orang dengan transaksi seratusan miliar rupiah,” kata Poppy.
Meski begitu, Poppy berharap melalui spirit IFW 2022 akan menjadi awal yang baik bagi pelaku _fashion_ untuk bangkit kembali dari keterpurukan selama dua tahun akibat pandemi.
“Kami juga berharap agar acara ini bisa membawa perbaikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional dalam fase normal baru,” pungkas Poppy.