Jakarta – PT Pertamina Lubricants (PTPL) meluncurkan program Enduro Sahabat Santri (ESS) di Pesantren Majelis Ilmu Rahmatan Lil’Alamin, Cibubur, Jakarta Timur pada hari Kamis (19/8).
Langkah ini sebagai bentuk kontribusi nyata untuk membentuk generasi muda unggul Indonesia sekaligus sebagai langkah dalam membangun usaha bengkel otomotif yang terintegrasi.
ESS merupakan program pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship) dan penerapan ilmu teknis otomotif di bidang perbengkelan roda dua dimana para santri akan di asah kemampuannya dalam berbisnis, berjualan dan memasarkan produk dan jasa (sales & marketing) dan menekuni ilmu teknis sebagai mekanik bengkel.
Program pelatihan ESS berlangsung selama lima hari dimana para santri mengikuti serangkaian kegiatan antara lain pelatihan usaha bengkel dan praktek teknis otomotif oleh para mekanik dari Abang Motor Enduro yang merupakan bengkel roda dua binaan CSR PTPL, dilanjutkan dengan pelatihan terkait Kewirausahaan oleh Lucia Hartiningtias dari Balai Besar Peningkatan Produktivitas Bekasi.
Para santri juga di ajak untuk belajar Creative Thinking oleh Muhammad Nur Fauzan dari Komunitas Pemimpin Indonesia dan juga dibekali materi terkait pelumas dan sistem pelumasan serta product knowledge pelumas Pertamina oleh para Technical Specialists ILMA atau Integrated Lubrication Management Academy PTPL.
Selanjutnya setelah melalui masa pelatihan akan diberikan dukungan fasilitas berupa paket pelumas, branding bengkel pondok pesantren dan toolkits perbengkelan serta pendampingan.
Seluruh kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yaitu dengan menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan secara berkala.
Pimpinan Pesantren Prof. KH. Ridwan Muhammad Yusuf dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PTPL yang telah memfasilitasi dan mewadahi para santri untuk menggali potensi jiwa entrepreneur dalam bidang perbengkelan otomotif roda dua.
Sementara itu, Perwakilan Balai Besar Peningkatan Produktivitas Bekasi Lucia Hartiningtyas mengatakan, Enduro Sahabat Santri merupakan salah satu program terobosan dari industri di bidang pemberdayaan masyarakat yang mendukung kemandirian masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Enduro Sahabat Santri merupakan inovasi yang dapat mendorong perluasan kesempatan kerja dan bangkitnya perekonomian Nasional. Program ini perlu terus dilanjutkan untuk dapat memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat khususnya para santri dan alumni santri. Sukses selalu untuk PTPL, program Enduro Sahabat Santri, mari berkarya tanpa batas,” katanya.
Salah satu santri dan peserta, Bagus menyampaikan kesan dan pesannya terhadap kegiatan ini.
“Saya mengikuti program ini karena saya ingin meningkatkan kemampuan saya dalam bidang mekanik dan mempersiapkan diri saya di tahun 2030 dengan skill mekanik dan entrepreneur yang mumpuni. Saya ingin sekali mendalami tentang teknik perbengkelan roda dua dan menjadi entrepreneur yang suskes dalam bidang perbengkelan kedepannya,” kata Bagus.
Disamping itu, Pembina bengkel santri Ustadzah Alvi turut mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kontribusi dan komitmen PTPL untuk membantu santri dalam mencapai mimpinya untuk dapat menjadi entrepreneur di bidang bengkel motor otomotif roda dua.
Uztadzah menambahkan, bengkel santri yang dulunya kurang memadai dan fasilitas yang terbatas kini sudah lebih bagus dengan dibantu branding oleh PTPL dan difasilitasi dengan bantuan toolkits dan paket pelumas.
“Semoga kerjasama ini dapat terus berlanjut kedepannya dan para santri sukses menjadi entrepreneur muda dalam bidang perbengkelan roda dua dan membantu berkontribusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia,” ungkap Ustadzah.
PR Manager PTPL Intania Prionggo mengatakan, program Enduro Sahabat Santri ini dilakukan perdana di wilayah Sales Region III dan kedepannya akan dijalankan juga di wilayah kerja PTPL lainnya secara nasional.
“Kami berharap program ini mampu menjadi dorongan dan motivasi yang positif bagi anak muda Indonesia untuk terus belajar dan berkarya dan turut berkontribusi untuk kemajuan bidang perbengkelan di Indonesia,” tutup Intan.