Jakarta – PT Arwana CitramuliaTbk (Perseroan) menyelesaikan triwulan ketiga 2023 dengan hasil laba bersih sebesar Rp109,07 miliar. Laporan keuangan triwulan ketiga Perseroan sudah tersedia sejak tanggal 23 Oktober 2023.
Hasil laba bersih ini merupakan peningkatan 11% dibandingkan laba bersih triwulan kedua yang dibukukan sebesar Rp98,27miliar.
“Pertumbuhan ini ditopang volume penjualan yang meningkat 1,98 juta m2 dibandingkan triwulan sebelumnya,” kata Chief Financial Officer (CFO) Rudy Sujanto di Jakarta (23/10).
Perseroan sendiri berhasil membukukan total volume penjualan sebesar 15,63 juta m2, atau bertumbuh 14,4% dibandingkan volume penjualan pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 13,65 juta m2.
Sementara itu, total laba bersih Perseroan selama periode Januari – September 2023 dibukukan di posisi Rp352,66 miliar. Hasil ini turun 23% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu yang dibukukan sebesar Rp458,36 miliar.
“Namun demikian, Perseroan berkeyakinan bahwa laba bersih Tahun 2023 ini masih akan tercapai sesuai dengan revisi target yang dicanangkan sebesar Rp445,0 miliar,” terangnya.
Perseroan juga akan pertahankan konsistensi pembagian dividen dengan payout ration yang tinggi dalam rangka menambah nilai tambah buat segenap pemegang saham Korporasi.
Dengan mengacu pada proyeksi laba bersih Rp445,0 miliar tersebut, maka payout ratio akan mencapai 70% dengan total sekitar Rp311 miliar, serta yield sebesar sekitar 7,5%.
“Rencana pembagian dividen ini akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan setelah tahun buku 2023 berakhir,” ucap Rudy.
Di triwulan ketiga ini, Perseroan juga mencatatkan penguatan neraca keuangan, ditandai di antaranya dengan perbaikan likuiditas.
Posisi kas dan setara kas Perseroan per tanggal 30 September 2023 dibukukan sebesar Rp417,49 miliar, atau meningkat Rp114,8 miliar dibandingkan posisi di akhir triwulan kedua yang dibukukan sebesar Rp302,71miliar. Perbaikan likuiditas juga ditandai dengan current ratio yang naik dari 204% menjadi 223%.
Hasil ini dicapai di tengah kondisi permintaan bahan bangunan yang masih saja lesu. Sebagai buah dari sejumlah strategi pemasaran, seling out ratio Triwulan ketiga yang diatas 100% juga mampu menurunkan persedian. Dimana persedian tercatat turun dari Rp263,92 miliar pada triwulan sebelumnya menjadi sebesar Rp240,10 miliar di triwulan ketiga ini.
Pemasaran produk diperkuat dengan peluncuran banyak desain baru yang inovatif dan bernilai estetika tinggi. Desain-desain baru yang menjadi unggulan, serta terbukti bisa menarik minat konsumen dengan defrensiasi produk dengan keramik import yang diantara lainnya, produk polished glaze porcelain tile ARNA Solitaire dengan design dark colour yang selama belum tersedia dipasar keramik impor, serta keramik UNO berukuran 50×50 rectify yang mampu meningkatan kepuasaan pelanggan dengan ukuran ubin keramik yang presisi.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Putuskan Buyback
Selain rencana aksi korporasi dalam bentuk pembagian dividen, Perseroan juga mulai menjalankan program pembelian kembali saham sejak tanggal 19 Oktober 2023 setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham Perseroan.
Persetujuan tersebut didapatkan dengan suara mayoritas 99,96% di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 18 Oktober 2023 lalu.
Adapun RUPSLB dihadiri 81,51% dari seluruh pemegang saham Perseroan.
Perseroan mengalokasikan dana Rp150 miliar untuk melakukan pembelian kembali saham selama periode 18 bulan sejak keputusan RUPSLB tersebut.