Jurnalindustry.com – Jakarta – Permintaan kantor telah mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2023. Tarif sewa tetap bersaing, mendorong para pemilik gedung untuk menawarkan paket menarik guna memikat lebih banyak penyewa, terutama untuk gedung-gedung baru.
Namun, Colliers Indonesia memperkirakan bahwa tarif sewa perkantoran di Jakarta akan tumbuh sekitar 3% per tahun mulai tahun 2024 hingga 2026.
Fleksibilitas pemilik properti berperan penting dalam menyerap ruang, terutama di gedung kantor yang baru beroperasi.
Saat ini, para penyewa sedang aktif mencari peluang untuk relokasi ke gedung kantor berkualitas tinggi yang menawarkan paket sewa khusus, dengan memprioritaskan faktor-faktor di luar lokasi dan fasilitas sekitar.
Selain itu, melibatkan konsultan properti pihak ketiga menjadi strategi yang efektif untuk mengamankan kesepakatan transaksi yang lebih menguntungkan.
Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia mengatakan, ekonomi Indonesia relatif sehat dalam beberapa tahun terakhir, dengan proyeksi menunjukkan stabilitas di tahun 2024.
“Meskipun ada sedikit kecenderungan terjadi pada pertumbuhan ekonomi, permintaan ruang kantor diperkirakan akan tetap relatif stabil dengan luas 100.000–150.000 meter persegi per tahun selama 2024–2026,” katanya.
Dalam skenario pasar perkantoran, penyewa tetap memegang posisi tawar yang lebih kuat karena masih ada sejumlah besar ruang yang belum terserap hingga akhir tahun 2023.
Menurut Bagus Adikusumo, Head of Office Services, berdasarkan jenis industri, bisnis yang terkait dengan keuangan dan teknologi masih menjadi penggerak utama permintaan ruang kantor.
Meskipun demikian, lanjutnya, sebagian besar transaksi kantor masih berasal dari penyewa yang sudah menghuni ruang kantor saat ini, dengan sedikit sektor bisnis baru yang mampu mengisi ruang kosong yang besar secara signifikan.