Tegal – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan bahwa lomba merpati kolong merupakan permainan rakyat yang menghibur dan mendatangkan manfaat atau nilai ekonomi yang besar termasuk bagi UMKM.
“Saya senang dan sangat menikmati acara ini. Saya merasakan ini layaknya permainan sepak bola. Permainan rakyat yang menggembirakan. Ini sudah banyak di seluruh Indonesia dan banyak bintangnya. Saya optimistis permainan ini akan tumbuh dan punya nilai ekonomi yang besar sehingga harus ditumbuhkembangkan,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Lomba Merpati Kolong Presiden Cup yang digelar di lapangan Desa Getaskerep, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal (17/9).
Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan ajang seperti ini dapat menjadi upaya untuk memajukan kegiatan usaha budidaya merpati kolong yang unggul, ekosistem UMKM pendukung hobi burung merpati, serta UMKM terkait lainnya seperti perajin sangkar gaburan, pagupon, industri pakan, dan suplemen burung.
“Dengan semakin maraknya kegiatan lomba merpati kolong berhadiah besar ini, akan mendorong para pecinta dan peternak burung merpati berupaya mengembangbiakkan merpati kolong berkualitas untuk meraih juara,” tambahnya.
Pengembangbiakan dengan upaya genetic breeding (inbreeding, linebreeding, crossbreeding), juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas genetik yang dibawa oleh indukan burung agar keturunan yang dihasilkan memiliki sifat dan kemampuan yang sama atau bahkan lebih.
“Karakter dalam kecepatan, kecerdasan, dan kekuatan fisik menjadi faktor yang mempengaruhi harga atau pendapatan peternak, penggabur, joki dan para pedagang merpati,” ujarnya.
Menteri Teten menegaskan, dalam dunia peternakan burung merpati kolong ini mendorong terjadinya perputaran ekonomi bisnis yang melibatkan peternak, usaha pakan, usaha pengrajin kandang, serta UMKM terkait dengan peternakan burung merpati. Hal tersebut diharapkan dapat terus tumbuh sejalan dengan bertambahnya minat masyarakat terhadap kegiatan lomba merpati kolong.
Selain itu, kegiatan lomba merpati kolong memiliki potensi untuk dapat dikembangkan menjadi industri besar.
Merpati kolong sebagai kegiatan khas di Indonesia dapat dikembangkan agar dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat pada perlombaan merpati kolong, sehingga menjadi semakin populer dan digemari masyarakat Indonesia maupun global.
“Dengan adanya lomba ini diharapkan dampaknya tidak hanya dirasakan oleh para pecinta dan peternak burung merpati kolong, tetapi juga dapat membangkitkan UMKM yang berkaitan, sehingga dapat menjadi wadah pertemuan para hobbies, peternak, industri pakan, usaha, jamu/suplemen merpati, sehingga secara ekonomi UMKM semakin berkembang,” katanya.
Lomba Merpati Kolong Presiden Cup sendiri digelar pada 15-17 September 2023 dan diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai daerah baik Jawa dan luar pulau Jawa dengan total hadiah mencapai Rp1 miliar.