Jakarta – Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI) kembali mengapresiasi salah satu anggotanya, PT Rumah Ketamik Indonesia (RKI) yang bertransformasi menjadi produsen keramik.
Peresmian peletakan batu pertama PT RKI di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang dilakukan secara langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada tanggal 7 Juni 2022.
Acara tersebut juga turut dihadiri para pejabat Eselon 1 dan 2 Kementerian Investasi/BKPM, Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam, Kementerian Perindustrian Wiwik Pudjiastuti, Direktur Utama PT PP, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Direktur Utama PT KIT Batang, serta Ketua Umum FOSBBI Antonius Tan yang didampingi Sekjen FOSBBI
Ketua Umum FOSBBI, Antonius Tan yang juga turut hadir pada acara peletakan batu pertama PT Rumah Keramik Indonesia (RKI) menyatakan bahwa hal ini sejalan dengan visi dan misi FOSBBI.
“Sebagai mitra strategis pemerintah, FOSBBI terus mengajak anggota melakukan tranformasi bisnis, melihat kebutuhan pasar Indonesia yang sedang bertumbuh dan berkembang saat ini dalam sektor properti dan infrastruktur,” kata Antonius.
PT RKI merencanakan investasi sebesar Rp 1,5 Triliun diatas lahan seluas 14 hektar dengan kapasitas produksi sebesar 21,6 juta meter persegi per tahun yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 1000 orang.
Pembangunan pabrik diharapkan selesai pada akhir tahun 2023 dengan memproduksi ubin porselen (type B1a). Pabrik yang akan didirikan merupakan industri 4.0, latest energy saving technology, Green Industry dan emission reduction technology.
Plt. Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementetian Perindustrian Ignatius Warsito dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas tindakan nyata dari PT RKI yang melakukan investasi dalam rangka menjadi produsen ubin keramik nasional.
Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi investor lainnya untuk dapat menanamkan investasinya dan menjadi bagian dari pelaku industri dalam usaha peningkatan investasi merupakan harapan yang ditunggu pemerintah dalam rangka mendukung program substitusi impor sebesar 35% dan menyelesaikan persoalan impor dengan mengoptimalkan pasar dalam negeri dengan produk-produk industri dalam negeri yang sejalan dengan program pemerintah yakni Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Langkah konkret dari PT RKI diharapkan dapat menginspirasi investor lainnya untuk dapat menanamkan investasinya dan menjadi bagian dari pelaku industri dalam usaha peningkatan daya saing industri ubin keramik Indonesia dengan visi menjadi produsen ubin keramik peringkat 5 (lima) besar di dunia.
Dengan munculnya PT RKI yang merupakan anggota Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI) yang semula sebagai importir bertransformasi menjadi produsen ubin keramik membuktikan bahwa iklim usaha investasi di Indonesia telah mendapat kepercayaan dari investor.
Strategi pemulihan daya saing industri ubin keramik yang paling berdampak signifikan adalah dengan menetapkan relaksasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi Industri sebesar 6 USD/MMBTU melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 134.K/HK.02/MEM.M Tahun 2021.
Kebijakan HGBT ini terbukti berhasil pada sector industri ubin keramik nasional, dimana produksi pada tahun 2021naik sebesar 35% jika dibandingkan dengan produksi tahun 2020 yaitu dengan total produksi mencapai hingga 410 juta meter persegi dengan utilisasi produksi sepanjang tahun 2021 telah pulih ke angka 74% dan pada kuartal I-2022 industri keramik mencatatkan utilisasi di level 82–83%.
Sementara itu, dalam sambutannya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa peletakan batu pertama PT RKI merupakan groundbreaking yang pertama di KIT Batang dan mengharapkan kepada Direktur PT RKI Suya Handoko bahwa pada akhir tahun dapat berproduksi dengan harapan BEP akan tercapai pada 5–6 tahun kedepan.
Kementerian Investasi akan mengawal PT RKI bisa mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan kebijakan HGBT dengan masuknya pipa gas sepanjang 60–70 km ke KIT Batang.
Disampaikan bahwa saat ini telah tercapai 23% dari target investasi tahun 2022 sebesar Rp 1200 triliun dan salah satunya PT RKI merupakan pahlawan devisa dan pencipta lapangan kerja untuk itu diharapkan semua pihak dapat membantu PT RKI, berikan kemudahan jangan biarkan berjalan sendiri, demikian pesan Bapak Menteri.
“FOSBBI berharap kiranya langkah yang telah diambil oleh PT RKI, dapat menginspirasi anggota FOSBBI dan para pelaku usaha lainnya untuk dapat mengikuti jejak yang sama,” tutup Antonius.