Semarang – Smile Train, organisasi nirlaba terbesar di dunia yang berfokus pada sumbing, hari ini merayakan Hari Senyum Sedunia 2022.
Melalui acara “A Smile Can Change The World,” yang diadakan di Semarang, Smile Train bertujuan untuk membawa lebih banyak senyum ke dunia dan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang bibir sumbing dan langit-langit mulut sumbing serta memberikan informasi terkait cara mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.
Pada perayaan hari ini, Smile Train Indonesia didukung oleh Sido Muncul sebagai donatur yang memberikan bantuan operasi gratis, serta Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum yang merupakan mitra Smile Train sejak tahun 2008.
Setiap tiga menit, bayi lahir dengan bibir sumbing dan/atau langit mulut sumbing di dunia. Dengan kondisi ini, mereka mengalami kesulitan makan, bernapas, mendengar, dan berbicara.
Di Indonesia, Smile Train mendukung lebih dari 500 operasi setiap bulan dengan mitra rumah sakit, dari Aceh hingga Papua.
“Kami percaya pada kekuatan sebuah senyuman. Oleh karena itu, bersama para donatur dan stakeholders, kami berupaya untuk memberikan perawatan bibir sumbing dan langit – langit mulut sumbing berkelanjutan yang dapat membawa perubahan hidup bagi anak-anak yang membutuhkan,” ungkap Deasy Larasati, Country Manager Smile Train Indonesia.
“Melalui acara ini, Smile Train Indonesia juga ingin meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai sumbing serta bagaimana memberikan perawatan terbaik untuk mengobatinya,” tambahnya.
dr. Yohanes Mada Suprayogi, Sp.PD, Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum mengatakan, kami melihat masih banyak masyarakat yang belum memahami akan pentingnya upaya untuk membantu mereka yang memiliki bibir sumbing dan langit – langit mulut sumbing.
“Oleh karena itu, Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum mendukung Smile Train Indonesia untuk membantu menangani permasalahan ini dengan merawat lebih dari 1.100 pasien bibir sumbing dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” terangnya.
Bibir sumbing dan langit – langit mulut sumbing pada anak terjadi ketika bagian dan struktur tubuh tertentu tidak menyatu selama perkembangan janin. Celah atau sumbing dapat melibatkan bibir dan/atau langit-langit mulut, yang terdiri dari langit-langit keras dan lunak.
Celah pada anak-anak dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan mereka, karena menyebabkan kesulitan makan dan berbicara. Hal ini juga dapat menyebabkan infeksi telinga yang mengakibatkan masalah pendengaran dan gigi.
Operasi perbaikan bibir dan langit-langit sumbing membantu mengembalikan fungsi bibir dan mulut, sehingga meningkatkan kualitas hidup anak.
Smile Train Indonesia telah menggunakan dukungan dari para donatur dan stakeholders untuk memfasilitasi operasi bibir sumbing bagi lebih dari 100.000 anak Indonesia.
Pada perayaan Hari Senyum Sedunia 2022, Smile Train Indonesia mengadakan kegiatan bazar yang menyajikan aneka makanan dan melibatkan anak-anak dalam hal kerajinan tangan.
Selain kegiatan bazar, ada juga kegiatan lain seperti penampilan menyanyi dan menari oleh pasien bibir sumbing, serta fun games dan konsultasi kesehatan gratis untuk masyarakat umum dari mitra Smile Train Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum.
Selain Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, Tbk juga turut mensukseskan perayaan Hari Senyum Sedunia dengan memberikan donasi sebesar Rp 350.000.000 sebagai bantuan biaya operasi dan perawatan komprehensif untuk 50 anak pasien sumbing dengan bibir sumbing dan langit-langit mulut sumbing di Semarang.
“Sebagai entitas bisnis, kami berkomitmen untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat. Adapun dengan mendukung program bantuan operasi Smile Train, merupakan salah satu bentuk implementasi komitmen kami dalam memberikan senyum kepada anak Indonesia,” ujar Irwan Hidayat, Direktur PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul, Tbk.
Selain dihadiri para mitra dan juga donor, acara ini pun turut dihadiri oleh pemerintah kota Semarang dan provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk dukungan terhadap Smile Train Indonesia dalam membantu penanganan kasus bibir sumbing dan langit mulut sumbing pada anak – anak di kota Semarang.
“Melalui ragam kegiatan yang bernilai kebaikan pada perayaan Hari Senyum Sedunia, diharapkan dapat menyebarkan lebih banyak senyuman. Karena kami percaya, setiap kali seorang anak tersenyum, dunia menjadi tempat yang lebih baik,” tutup Deasy.