Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menindaklanjuti hasil dari penandatangan kerja sama dengan Sehat Sutardja dari Zerro Power System beberapa waktu lalu di Bali.
Kerja sama ini dalam upaya pembangunan Pusat Integrated Circuits (IC) Desain untuk mendukung pertumbuhan industri semikonduktor di Indonesia.
“Tindak lanjut tersebut direalisasikan dalam pertemuan antara kedua pihak bersama perwakilan perguruan tinggi di Indonesia. Kemenperin berkomitmen untuk mendukung pembentukan ekosistem industri semikonduktor sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta sumber daya yang kami miliki,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Eko SA. Cahyanto di dalam pertemuan yang diselenggarakan di Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI) Logam dan Mesin, Bandung, Senin (21/11).
Industri semikonduktor merupakan sektor yang strategis karena saat ini produknya dibutuhkan banyak manufaktur dalam mendukung produktivitasnya. Saat ini sektor industri sedang menghadapi kelangkaan suplai semikonduktor.
Eko menyampaikan, kondisi tersebut telah memasuki tahun ketiga. “Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi pandemi serta meningkatnya kebutuhan chip semikonduktor untuk bertambahkan peralatan elektronik,” jelasnya.
Masih menurut Dirjen KPAII Kemenperin, perusahaan-perusahaan semikonduktor yang telah menguasai pasar global tidak terlepas dari peran manajemen sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan memiliki inovasi tinggi.
“Perusahaan di Amerika Serikat yang hampir 50% terlibat dalam penjualan semikonduktor pasar global telah menghabiskan sebesar 18% dari pendapatan pada tahun 2019 untuk pengembangan dan penelitian IC Design,” kata Eko.
Upaya pembangunan Pusat IC Desain sejalan dengan program yang telah disusun Kemenperin untuk industri semikonduktor, yaitu mengembangkan industri tier-1 atau Outsourced Semiconductor Assembly and Test (OSAT), serta pengembangan Pusat IC Desain dan pengembangan SDM di bidang semikonduktor.
Karenanya, Kemenperin menggandeng perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki potensi SDM bagi ekosistem tersebut, terutama yang memiliki keahlian bidang teknik elektronika atau menguasai analog/mixed signal integrated circuit fields.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi menyampaikan, Kemenperin melalui balai-balai yang dimiliki juga siap memfasilitasi pembangunan ekosistem industri semikonduktor.
Dalam kesempataan ini, rombongan juga mengunjungi fasilitas working space di BBSPJI Logam dan Mesin, Bandung yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi Pusat IC Desain.
Ia pun menjelaskan, faktor lain yang mendukung keberhasilan ekosistem industri semikonduktor adalah insentif dari pemerintah karena sifat industri semikonduktor yang padat teknologi sekaligus padat modal.
“Insentif merupakan pendorong keberhasilan dalam menciptakan inovasi semikonduktor di negara-negara maju sebagai pemimpin perkembangan teknologi di sektor industri semikonduktor. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya paten semikonduktor dunia yang mereka hasilkan,” ujar Doddy.
Selanjutnya, akses infrastruktur yang memadai hingga ketersediaan tenaga ahli. Sehingga, melalui kerja sama ini, Sehat Sutardja akan mendatangkan tim expert yang berada di Singapura untuk membantu membangun Pusat IC Desain di Indonesia.
“Kami mengapresiasi Kemenperin yang mendukung dalam kerja sama ini dengan memberikan subsidi serta memfasilitasi pembangunan pabrik semikonduktor,” ujar Sehat.
Ia mengatakan, industri semikonduktor selama ini cenderung ditinggalkan sehingga tidak ada antisipasi kelangkaan suplai, yang kemudian menjadi hambatan bagi manufaktur.
Pengembangan industri semikonduktor di Indonesia juga perlu dilakukan dengan maksimal dan menargetkan pasar ekspor, selain memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
“Mari kita kembali memberikan perhatian lagi kepada semikonduktor. Membangun industri yang ditargetkan menjadi yang terbaik akan memberikan lebih banyak peluang untuk memasuki bisnis semikonduktor dan menargetkan keberhasilan,” jelas Sehat.
Senada dengan Kemenperin, Sehat menegaskan bahwa perlu SDM unggul dalam pengembangan ekosistem industri semikonduktor.
Ia menyarankan dukungan kepada perguruan tinggi dan mahasiswa melalui pemberian beasiswa untuk membangun SDM yang unggul dan memiliki kemampuan di bidang ini.
“Pengembangan industri ini memang membutuhkan waktu sehingga harus dimulai dari sekarang, terlebih dalam menghadapi area bisnis baru yang memerlukan adapatasi. Namun ini adalah kesempatan untuk mentransformasi industri, yang tadinya tertutup menjadi lebih terbuka terhadap peluang-peluang,” pungkasnya.