Jakarta – PT Intiland Development Tbk. (Intilad/DILD) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,54 triliun selama kuartal I tahun 2023. Angka tersebut naik 174,3% dibandingkan kuartal I tahun 2022 sebesar Rp562,5 miliar.
Peningkatan pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan dari segmen pengembangan mixed-use & high rise, khususnya dari apartemen Fifty Seven Promenade.
Selain itu, peningkatan tersebut juga dikontribusi dari segmen pengembangan lainnya, seperti kawasan perumahan, kawasan industri, dan properti investasi.
“Pendapatan usaha meningkat signifikan terutama karena adanya pengakuan penjualan apartemen Fifty Seven Promenade yang sudah proses serah terima,” kata Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (24/5).
Pendapatan dari pengembangan (development income) masih memberikan kontribusi terbesar, mencapai Rp1,36 triliun atau 88,3% dari keseluruhan. Jumlah tersebut melonjak 246,5% dibanding perolehan kuartal I tahun 2022 senilai Rp393,4 miliar.
Pendapatan pengembangan diperoleh dari tiga segmen yakni mixed-use & high rise, kawasan perumahan, dan kawasan industri.
Sumber pendapatan usaha berikutnya bersumber dari pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang diperoleh dari segmen properti investasi. Sumber pandapatan usaha ini tercatat memberikan kontribusi Rp180 miliar atau sebesar 11,7% dari keseluruhan.
Pendapatan dari recurring income mengalami kenaikan 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp169,1 miliar.
Archied menjelaskan ditinjau dari segmen pengembangan proyek, pendapatan dari segmen mixed-use & high rise memberikan kontribusi terbesar yakni mencapai Rp1,18 triliun, atau 76,8%..
Kontribusi tersebut meningkat sebesar 877,5% dibandingkan kuartal I tahun 2022 senilai Rp121,3 miliar.
Kontributor berikutnya berasal dari segmen properti investasi sebesar Rp180 miliar atau 11,7% dari keseluruhan. Pendapatan dari segmen ini mengalami kenaikan 6,5% dibandingkan perolehan kuartal I tahun 2022 senilai Rp169,1 miliar.
Segmen pengembangan kawasan perumahan mencatatkan kontribusi sebesar Rp134,1 miliar atau 8,7% dari keseluruhan. Kontribusi dari segmen ini menurun 19,3% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp166,1 miliar.
Kontributor berikutnya berasal dari segmen kawasan industri yang menyumbang pendapatan usaha Rp43,4 miliar atau 2,8% dari total. Jumlah tersebut mengalami penurunan 59% dibanding kuartal I tahun 2022 senilai Rp106 miliar.
Archied menuturkan pertumbuhan pendapatan usaha merupakan pencapaian yang cukup baik di tengah kondisi dan tantangan di sektor properti nasional.
Perseroan terus berupaya untuk menjaga tren pertumbuhan tersebut melalui pengembangan dari proyek-proyek berjalan maupun melalui proyek baru.
Peningkatan pendapatan usaha tersebut juga telah mendorong meningkatnya kinerja profitabilitas Perseroan.
Laba kotor Intiland tercatat mencapai Rp746,7 miliar, atau naik 255,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba usaha dan laba tahun berjalan masing-masing sebesar Rp663,9 miliar dan Rp391,7 miliar, atau mengalami peningangkatan 407,5% dan 492,9%.
“Laba bersih triwulan I tahun ini sebesar Rp30,4 miliar, atau membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masih mengalami rugi bersih Rp72,7 miliar. Sebagian besar porsi laba tahun berjalan yang kami bukukan, diatribusikan ke kepentingan non-pengendali sebesar Rp361,3 miliar,” tutup Archied.