Depok – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi narasumber pada Orientasi Kehidupan Kampus Universitas Indonesia (OKK UI) di Kampus UI Depok pagi ini (14/08). Kegiatan ini merupakan puncak dari masa OKK UI yang diikuti oleh 6.000 mahasiswa baru.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru yang diterima sebagai bagian dari UI.
Bahlil mendorong mahasiswa untuk peka terhadap dunia usaha. Maka dari itu, mahasiswa harus mulai memiliki kesadaran kewirausahaan.
“Pengusaha Indonesia hanya 3-4%, sedangkan di negara maju 10-12%. Kita butuh pengusaha muda, dan ini waktunya mahasiswa untuk ambil peran di dunia usaha,” ucap Bahlil dalam sambutannya.
Bahlil juga menyampaikan saat ini Indonesia berfokus pada industri hilirisasi. Indonesia memiliki berbagai macam sumber daya alam (SDA) yang dibutuhkan dunia.
Saat ini Indonesia tidak lagi menjual bahan baku mentah, melainkan diproses di dalam negeri agar nilai tambah dirasakan rakyat Indonesia. Hilirisasi akan berdampak pada pemerataan ekonomi di berbagai daerah.
“Indonesia tidak lagi mengekspor nikel mentah, ini bukan lagi waktunya industri kita dikuasai asing, kita tidak takut oleh ancaman dunia, ini negara kita, ini hak kita untuk bertumbuh. Dalam hal tembaga, pemerintah meminta Freeport untuk melakukan seluruh hilirisasinya dibangun di Indonesia, supaya negara lain tidak lagi membohongi kita. Pemerintah juga sedang menyusun strategi untuk mendapat tambahan 10% saham Freeport, sehingga pemerintah Indonesia memiliki 61% saham dari Freeport. Setujukah tidak?” tanya Bahlil. Pertanyaan Menteri Investasi ini diamini oleh mahasiswa yang secara serentak menjawab setuju.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI Abdul Haris menyampaikan apresiasi kepada Menteri Investasi atas kerja sama antara Kementerian Investasi/BKPM dalam membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di civitas UI.
Abdul juga mendorong mahasiswa baru di UI untuk aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam pengembangan keterampilan yang berdaya saing global.
“Kami sangat mendorong mahasiswa-mahasiswi aktif dalam civitas UI. Kompetisi nasional maupun internasional harus tetap diikuti untuk mempersiapkan SDM yang kompetitif,” ucap Abdul kepada mahasiswa di UI.
Findrianti, mahasiswi program studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI yang berasal dari Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat merasa senang bertemu dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Findrianti juga menyampaikan rasa terima kasih untuk pemerintah atas infrastruktur yang lebih baik di daerah pemekaran Kabupaten Teluk Wondama.
“Saya bersyukur saat ini pemerintah sangat mempedulikan orang-orang Timur. Semenjak Bapak Jokowi memerintah, kami sudah dapat internet dan listrik. Kami orang Papua sangat cinta dengan Pak Jokowi,” jelas Findrianti.
Mahasiswi Fakultas Psikologi UI dari kota Tual, Maluku, Delani T. Jaranmassa mendapat banyak inspirasi dari kisah hidup Bapak Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Dela juga menyadari pentingnya generasi muda untuk memulai usaha sehingga bukan hanya mencari kerja ketika lulus namun menjadi penyedia lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Baginya, pemaparan Menteri Investasi soal industri hilirisasi membuka wawasan baru baginya.
“Wah saya bahkan jadi tahu ada industri hilirisasi. Hal ini membuat saya tertarik untuk mempelajari industri hilirisasi lebih lanjut agar investasi di Indonesia bisa lebih baik,” jelas Dela.
Hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam merupakan salah satu dari 5 agenda besar pemerintah Indonesia. Di akhir tahun 2022, Kementerian Investasi/BKPM meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis meliputi 8 sektor yang memuat produk prioritas hilirisasi dari 21 komoditas yang dipilih berdasarkan beberapa kriteria.
Komoditas terpilih antara lain minyak bumi, gas bumi, mineral, batubara, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan. Proyeksi nilai kebutuhan investasi hingga tahun 2040 untuk Peta Jalan ini diperkirakan mencapai USD545,3 miliar.