Jurnalindustry.com – Jakarta – ProChile, badan promosi ekspor Chile di bawah Kementerian Luar Negeri, hari ini menggelar Chile-Indonesia Trade Engagement Seminar di Hotel Fairmont Jakarta.
Mengusung tajuk “Unlocking Opportunities & Building Synergies”, forum mempertemukan para penyusun kebijakan dan pemimpin perdagangan untuk memperdalam kerja sama bilateral, mengeksplorasi potensi kolaborasi baru, serta menegaskan peran kepercayaan, kualitas dan inovasi dalam diplomasi ekonomi.
Delegasi Chile dipimpin oleh Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional, Claudia Sanhueza; General Director ProChile, Ignacio Fernández; serta para pemimpin bisnis asal Amerika Latin, khususnya dari sektor pertanian dan pangan (agrifoods), perikanan (seafoods), anggur dan minuman beralkohol (wines and spirits).
Dalam forum ini, mereka bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dyah Roro Esti Widya Putri; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi; serta Ketua Umum KADIN, Anindya N. Bakrie.
Dalam semangat kolaborasi, ProChile mengajak para pemangku kepentingan Indonesia untuk mengeksplorasi bagaimana cita rasa dan kepercayaan dapat membentuk masa depan perdagangan.
Pada semester pertama 2025, nilai ekspor Chile ke dunia mencapai hampir USD 52 juta, meningkat 9,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2024, dengan lebih dari setengahnya menjangkau negara-negara Asia.
Produk ekspor utama mencakup buah segar (fresh fruit) dan kerang (mussels), yang menunjukkan kelebihan Chile dalam mengekspor produk pangan berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
Ekspor jasa juga mencatat rekor tertinggi, mencapai hampir USD 1,6 miliar di angka ekspor global. Nilai ekspor ke Indonesia pada paruh pertama tahun ini baru mencatat sekitar USD 35 juta, menunjukkan adanya potensi besar untuk peningkatan di perdagangan bilateral.
Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional, Claudia Sanhueza membuka forum dengan menekankan pentingnya kemitraan perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Dialog ini merupakan platform strategis untuk menyelaraskan prioritas ekonomi dan mendorong model perdagangan yang mengedepankan diversifikasi, keberlanjutan, inovasi, serta manfaat bersama,” ujarnya.
Kehadiran Claudia Sanhueza menegaskan komitmen Chile untuk memperkuat diplomasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, Ignacio Fernández, General Director ProChile, mengatakan, bagi Chile, memperkuat perdagangan dengan negara-negara ASEAN, khususnya dengan Indonesia, merupakan prioritas utama, seiring upaya kami mendiversifikasi pasar ekspor Chile, terutama untuk produk pangan yang sehat, aman, dan diproduksi secara berkelanjutan, wine berkualitas tinggi, hingga meluas ke sektor jasa, teknologi, dan seni.
“Saat ini, negara-negara ASEAN menerima kurang dari 2% dari total ekspor kami; untuk Indonesia, nilai ekspor kami mencapai sekitar USD 1,8 miliar pada tahun 2024. Kami yakin hubungan ini memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang,” katanya.
Mario Artaza, Duta Besar Chile untuk Indonesia, menyoroti semakin meningkatnya momentum dalam hubungan Chile-Indonesia.
“Misi diplomatik kami berfokus pada upaya membangun jembatan, antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Forum ini merupakan bukti nyata dari visi bersama untuk memperdalam kerja sama dan mendorong pertumbuhan,” ujarnya, sekaligus menegaskan peran diplomasi dalam mendukung perdagangan dan pertukaran budaya.
Forum turut menampilkan sektor unggulan Chile, Fruits from Chile and Chile Mussels (AMICHILE), yang dikenal karena kualitas, keberlanjutan, serta keunggulannya dalam rantai dingin (cold chain). Sektor-sektor ini merepresentasikan kemampuan Chile dalam memenuhi permintaan pasar global yang terus berkembang, termasuk meningkatnya minat pasar Indonesia terhadap produk pangan yang sehat, transparan asal-usul, dan berkualitas premium.
Dari perspektif bisnis, seminar ini menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menjajaki kolaborasi langsung dengan eksportir Chile, khususnya di sektor-sektor agri-food dan seafood, di mana musim panen Chile serta standar kualitas yang tinggi memberikan keunggulan tersendiri.
Chile-Indonesia Trade Engagement Seminar menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk membangun jembatan perdagangan yang berlandaskan kepercayaan, kualitas, dan keberlanjutan. Forum ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam hubungan bilateral, tetapi juga titik awal menuju integrasi yang lebih mendalam dan kemakmuran bersama di tahun-tahun mendatang.