Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong potensi ekonomi kreatif berupa kuliner, fesyen, dan kriya selain potensi wisata berbasis alam dan budaya di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan visitasi 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, akhir pekan kemarin.
Ia tidak menyangka, potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di pulau yang jumlah penduduknya sekitar 2 ribu jiwa itu mampu bersaing dengan desa wisata kelas dunia seperti Desa Wisata Penglipuran (Bali), Jatiluwih (Bali), Nglanggeran (DIY), Pujon Kidul (Jawa Timur), hingga Penting Sari (DIY).
“ADWI ini ajang untuk desa-desa wisata di nusantara. Awalnya saya tidak terpikir DKI Jakarta bisa bersaing dengan desa-desa wisata yang sudah berkelas dunia seperti Penglipuran, Jatiluwih, Nglanggeran, Pujon Kidul, dan Penting Sari itu desa wisata kelas dunia. Ternyata DKI Jakarta memasukan 2, pertama Setu Babakan dan Untung Jawa yang keduanya menyimpan potensi yang luar biasa. Ini yang membuat saya haru. Seribu pulau, seribu pesona,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran, baik pemerintah daerah, hingga pelaku pariwisata di Pulau Untung Jawa yang berhasil masuk 50 besar ADWI 2021.
Ia berharap kedepan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Tangerang itu mampu meningkatkan daya saing yang lebih baik, membuka lapangan kerja, dan menyejahterakan masyarakat melalui potensi pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Saya tidak akan pernah lupa dengan Untung Jawa. Karena saya pernah tugas di sini. Saya doakan pariwisata segera pulih, lapangan kerja terbuka sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Salah satu potensi ekonomi kreatif di Untung Jawa yaitu kuliner sukunnya yang merupakan pohon endemik di sini. Sehingga bisa menjadi produk unggulan,” katanya.
Saat berkunjung ke pulau yang terkenal dengan jembatan pengantin yang ikonik itu, Menparekraf Sandiaga sempat membeli dan menggunakan produk UMKM yang dijual masyarakat di sana. Ia membeli baju berwarna hijau dan bermotif bunga-bunga yang memang cocok digunakan saat berwisata ke pantai.
“Selian kuliner ada juga, suvenir berbasis kriya dan fesyen. Saya pakai baju model Hawai ini, sangat cocok digunakan saat di pantai. Seperti ini tidak gerah dan sangat fashionable. Sebetulnya ini bisa dibuat baju khas Untung Jawa, seperti tadi model batiknya. Tinggal diubah modelnya sehingga ini bisa jadi baju khas Untung Jawa,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pulau Untung Jawa sendiri dikenal sebagai destinasi wisata dekat dengan daratan Jakarta dan Tangerang yang menawarkan pemandangan pasir berwarna putih lembut dipadukan dengan air laut berwarna hijau. Untuk amenitas, Pulau Untung Jawa memiliki 220 kamar homestay yang dimiliki 51 pemilik yang dibangun masyarakat.
Pulau Untung Jawa juga menyuguhkan permainan air seperti banana boat, donat boat atau snorkeling, namun semenjak PKKM permainan air tersebut berhenti sementara. Ada pula 12 unit toilet yang dibangun oleh swadaya masyarakat dan pemerintah yang juga diperuntukan sebagai kamar bilas.
Tidak hanya itu, Pulau Untung Jawa juga memiliki hutan mangrove cantik, dilengkapi keunikan Kampung Jepang yang ada di Pantai Sakura. Ada juga wisata konservasi yang ada di Pulau Rambut, wisata sejarah di Pulau Onrust, Pulau Cipir dan Pulau Kelor, serta Pulau Resort di Pulau Bidadari dan Pulau Ayer.