Kendal – PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia, perusahaan joint venture antara pemegang saham mayoritas ALBA Group Asia dan partner joint venture ALBA Dian Kurniawati, akan segera meresmikan fasilitas produksi rPET Food-Grade.
Hal ini ditandai dengan acara ‘Groundbreaking’ fasilitas baru tersebut di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah pada Selasa (6/6).
Berdiri di area seluas 2,6 ha, pabrik baru ini akan dilengkapi dengan peralatan canggih yang mampu memproses botol minum PET dan mengubahnya menjadi cacahan plastik rPET kualitas tinggi dan pelet rPET food-grade.
Teknologi canggih ini berasal dari produsen alat terdepan di Asia dan Eropa yang bisa memproduksi sekitar 36 ribu ton PET daur ulang per tahun, termasuk PET daur ulang food-grade.
Material berkualitas tinggi ini bisa digunakan untuk membuat kembali botol PET yang bisa dikonsumsi, baik untuk pasar Indonesia maupun ekspor. Pasalnya, rPET food-grade sangat diminati oleh berbagai industri konsumen sebagai upaya meningkatkan kesinambungan untuk memajukan ekonomi sirkular.
“Pabrik daur ulang ini sejalan dengan visi ALBA Group Asia yaitu world without waste atau dunia tanpa sampah,” kata Axel Schweitzer selaku Owner dan Chairman ALBA Group Asia.
Untuk proyek strategis ini, lanjut Alex, ALBA menggunakan keahlian dari Interzero, sister company ALBA dari Jerman, dalam mengembangkan konsep, membangun dan mengoperasikan pabrik ini untuk membantu Indonesia mengurangi dampak limbah plastik.
“Kami ingin meningkatkan jumlah pengumpulan limbah plastik di Indonesia dengan menciptakan pasar. Kami percaya akan dampak sosial positif dari proyek ini karena kami bekerja sama dengan pengepul lokal dan ini akan banyak membuka pekerjaan baru di wilayah sekitar,” terangnya.
Sementara itu, Dian Kurniawati, partner joint venture ALBA dan pendiri PT Tridi Oasis Group mengatakan, pihaknya sangat senang dapat bekerjasama dengan partner joint venture kami, ALBA, yang menunjukkan gender lens investing (GLI) karena investasi ini tidak hanya bertujuan mengatasi masalah limbah dan menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal dan pengusaha wanita seperti saya untuk meningkatkan kemampuan perusahaan.
“Saya yakin kerja sama ini dapat menjadi bukti nyata bagaimana isu sosial dan lingkungan dapat diatasi dengan kolaborasi strategis berbagai pemangku kepentingan,” kata Dian.
Dengan total investasi mencapai sekitar US$60 juta, ALBA bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membangun dan mengoperasikan pabrik baru ini sesuai standar teknis dan sosial tertinggi.
“Kami melihat kebijakan global dan dorongan masyarakat semakin kuat untuk meningkatkan penggunaan plastik daur ulang. ADB sangat senang bekerjasama dengan ALBA untuk mendukung inisiatif penting ini dan berharap di masa depan bisa terus bekerja sama di kawasan ini,” ujar Ashok Lavasa, Vice President untuk Private Sector Operations dan Public Private Partnership Asian Development Bank (ADB).
Untuk mendukung kapasitas produksi 36 ribu ton, pabrik ini membutuhkan sekitar 48 ribu ton limbah botol PET per tahun. Sampah botol ini akan dikumpulkan dari wilayah Jawa dan sekitarnya, dan ALBA akan aktif bekerjasama dengan pengepul lokal dan mendukung mereka.
Proyek ini juga akan menciptakan peluang kerja baru di wilayah tersebut untuk berbagai posisi teknis dan administratif yang direkrut dari orang-orang sekitar.
ALBA berkomitmen menjaga lingkungan sekitar melalui pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan perlindungan lingkungan sekitar.
Pabrik baru ini didesain untuk meminimalkan emisi udara dan mengintegrasikan proses pengolahan air dengan canggih demi memastikan pembuangan air yang aman ke sistem drainase.