Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) terus memaksimalkan kolaborasinya menghadirkan Posko Pangan dalam upaya menghadirkan pemenuhan kebutuhan bahan pokok di tengah masyarakat.
Untuk ketiga kalinya, Kadin Indonesia bersama SAHARA meresmikan Posko Pangan di wilayah Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur.
Peresmian Posko Pangan ini sebagai semangat membangun sinergi lapisan masyarakat di seluruh Indonesia dalam mewujudkan pasokan, kebutuhan hingga stabilitas harga pangan secara kelompok wilayah masyarakat.
Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid menuturkan, hadirnya posko pangan yang didukung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan pemenuhan bahan pokok dengan harga yang tidak memberatkan beban ekonomi masyarakat.
“Secara mandiri dapat mewujudkan supply chain bahan pangan dalam negeri, di tengah semua kebutuhan pangan dunia sangat terganggu oleh gejolak global,” kata Arsjad.
Founder posko pangan SAHARA Sharmila Yahya dalam sambutannya mengajak semua lapisan masyarakat untuk terlibat langsung dalam upaya gerakan civil society mengantisipasi kenaikan harga pangan yang tinggi.
“Memastikan setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan bahan pangan yang cukup dan terjangkau. Sekaligus memperluas jangkauan inklusi ekonomi lokal kita,” ujar Sharmila yang juga Ketua Umum Induk Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia atau INKOWAPI, Selasa (10/10).
Di sisi lain, lanjut Sharmila, hadirnya warung-warung yang bertransformasi menjadi posko pangan yang hadir dalam setiap wilayah, dapat membantu masyarakat dalam mengakses harga bahan pangan yang terjangkau.
Sharmila optimis dengan gerakan posko pangan dari wilayah per wilayah, stabilitas harga pangan yang terjangkau dapat terwujud.
“Ini adalah civil society yang sasarannya langsung ke masyarakat. Diharapkan upaya ini terus berkelanjutan dalam meningkatan kesejahteraan masyarakat,” harap Sharmila, yang juga Ketua Komite Tetap Kewirausahaan KADIN Indonesia.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan menuturkan bahwa progres Posko Pangan sudah semakin matang, ini terlihat dengan semakin banyak keterlibatan mutipihak.
“Diharapkan posko pangan juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong peningkatan ekonomi daerah serta dapat membantu meningkatkan perekonomian pemilik warung, yang warungnya berubah menjadi posko pangan,” terang Ferry.
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan mengungkapkan, upaya posko pangan yang menjual 10 jenis kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sesuai harga eceran tertinggi (HET) ini, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menekan kenaikan harga pangan akibat kemarau pangan yang disebabkan cuaca ekstrem El Nino.
“Warung masyarakat yang dijadikan posko pangan ini sangat membantu lingkungan masyarakat mendapatkan bahan pokok sesuai harga eceran tertinggi (HET), mudah dan terjangkau,” tegasnya.
Posko Pangan telah hadir di 24 provinsi dengan menggerakkan 100.000 warung sembako dari Indonesia timur hingga barat.
Posko Pangan dinilai menjadi instrumen penting dalam membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan yang mudah dan murah. Kolaborasi banyak pihak dinilai dapat mengoptimalkan peran posko pangan hingga ke pelosok daerah.