Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) konsisten mendorong para pelaku usaha, khususnya desainer muda di bidang fesyen dan kriya untuk mengembangkan ekosistem industri kreatif Tanah Air, melalui program Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA).
“Sejak tahun 2019, IFCA hadir secara konsisten membangun serta mendorong para desainer muda menjadi agent of change yang mampu melakukan eksplorasi dan inovasi desain produk yang berbasis sustainability,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita dalam acara penganugerahan IFCA 2021, di Jakarta (04/10).
Reni mengungkapkan, kompetisi IFCA 2021 digelar dengan tema “Adaptability in Responsible Design” untuk memberikan kesempatan kepada para desainer agar menciptakan produk inovatif dan kreatif, yang bisa menjawab tantangan di tengah ketidakpastian, dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam serta keselarasan hubungan antar manusia.
“Konsep desain sangat penting dalam rantai nilai penciptaan suatu produk karena berpengaruh terhadap bahan baku, proses produksi, hingga penyampaian produk kepada konsumen, yang pada akhirnya mendukung daya saing suatu produk,” ucap Reni.
Reni menambahkan, kompetisi IFCA juga sejalan dengan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mencanangkan tahun ini sebagai “International Year of the Creative Economy for Sustainable Development”.
Menurut Reni, inisiatif ini menjadi sebuah kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui sektor industri kreatif, terutama di sub sektor fesyen dan kriya.
Pulihnya sektor industri manufaktur ini terlihat dari angka Manufacturing Purchasing Manager’s Index (PMI), dimana pada bulan September 2021 PMI sebesar 52,2 meningkat dibanding bulan Agustus sebesar 43,7.
Melalui IFCA, para desainer muda tak hanya diuji kemampuannya, tetapi juga mendapatkan proses pengembangan bisnis melalui pendampingan (coaching) dari para praktisi, akademisi, dan creative ecosystem builder atau penggiat komunitas kreatif.
“Kami berharap di masa depan, para Alumni IFCA 2021 bisa menjadi ujung tombak dalam membangun Industri yang lebih ramah lingkungan dan inklusif sehingga kita bisa menghadirkan dunia yang semakin nyaman bagi semua,” kata Reni.
Para desainer juga memerlukan strategi selain meningkatkan konsep desainnya, agar unggul dalam persaingan.
“Kami perlu tekankan pentingnya menjalin komunikasi, engagement antara produk dengan penggunanya, agar produk yang nanti diluncurkan dapat fit to the market yaitu kesesuaian antara produk yang dipasarkan dengan kebutuhan konsumen,” kata Reni.
Menurut Reni, desainer fesyen dan kriya juga harus mulai memperhatikan perilaku masyarakat, terutama konsumen sasarannya. Tujuannya, agar bisa memetakan kebutuhan masyarakat, sehingga konsep produk yang dipasarkan dapat sesuai dengan target konsumen utama.
Pada gelaran tahun ini, para pemenang IFCA akan mendapat uang pembinaan total senilai 130 juta untuk kategori kriya dan fesyen.