Jayapura – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bernostalgia dengan mengunjungi kembali kampus almamaternya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay di Jayapura pagi tadi (10/9).
Bahlil menceritakan bagaimana dirinya pernah berproses di STIE Port Numbay. Bahlil menyatakan banyak memperoleh berbagai pelajaran baik dalam konteks aktivitas di perkuliahan maupun di luar perkuliahan.
“Tidak ada jaminan kampus bagus, melahirkan produk bagus. Yang menjamin kualitas mahasiswa itu mahasiswa itu sendiri. Saya menjalankan bisnis saya, tugas negara, semua kegiatan bilateral di luar negeri, lobi-lobi investasi atas nama negara, ilmu yang saya pakai adalah yang saya peroleh dari Bapak dan Ibu dosen semua,” ujar Bahlil di hadapan dosen dan mahasiswa STIE Port Numbay.
Kedatangan Bahlil di STIE Port Numbay hari ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Ketua STIE Port Numbay John Agustinus, yang juga merupakan dosen yang pernah mengajar Bahlil saat menjalankan masa perkuliahan dulu.
Menurut John, Bahlil sudah menampakkan jiwa kepemimpinannya sejak di bangku kuliah, dengan potensi yang dimiliki dan keaktifannya dalam berorganisasi. John sangat bangga melihat apa yang dicapai Bahlil saat ini dengan menjadi Menteri Investasi.
“Kami bangga sekali karena ada salah satu alumni perguruan tinggi swasta di Papua itu bisa menjadi Menteri. Biasanya yang menjadi Menteri itu adalah dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Tapi hari ini kita menyaksikan anak terbaik dari Papua, lulusan dari Papua bisa menjadi seorang Menteri,” ungkap John.
Hal senada juga disampaikan oleh Moses Melmambessy yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pasca Sarjana STIE Port Numbay.
Moses mengungkapkan kebanggaannya terhadap Bahlil yang telah mencatatkan sejarah dalam Papua, di mana satu-satunya perguruan tinggi swasta yakni STIE Port Numbay mampu melahirkan seorang Menteri di Kabinet Indonesia Maju saat ini.
Moses menceritakan bagaimana cara berpikir seorang Bahlil saat kuliah sudah menunjukkan pemikiran yang tajam untuk melihat fenomena yang ada di lingkungan mahasiswa.
“Sangat menyenangkan kalau bercerita tentang seorang Bahlil. Ada suka dan duka. Beliau ini berangkat dari seorang biasa-biasa saja. Sebagai seorang kondektur dan sopir. Tetapi dia menunjukkan bahwa keseriusan pada kuliahnya itu nyata di dalam apa yang dia lakukan. Saya sangat senang dan bangga. Siapa yang tidak bangga dan tidak senang kalau anaknya menjadi seorang Menteri,” ungkap Moses.
Salah satu sahabat Bahlil, Leonardo Awom yang juga merupakan Ketua Alumni STIE Port Numbay, menyampaikan bahwa Bahlil sudah menunjukkan kecerdasannya sejak masa perkuliahan.
Leo menceritakan pengalamannya bagaimana dirinya bersama Bahlil yang saat itu menjadi Ketua Senat Mahasiswa berhasil membantu teman-teman untuk memperoleh beasiswa dari pemerintah dan menolong teman-teman kami lainnya.
“Buat sahabat saya Pak Bahlil selaku Menteri Investasi, pertama kami memberi apresiasi dan dukungan doa, serta semangat buat Pak Bahlil untuk terus bersama-sama dengan Bapak Presiden RI membangun bangsa dan negara ini dengan melihat seluruh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Bapak Presiden,” pesan Leo untuk Bahlil.
Bahlil memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2002 setelah menempuh pendidikan D3 di Akademi Keuangan dan Perbankan kemudian melanjutkan S1 jurusan Ekonomi di STIE Port Numbay.
Pada kesempatan ini, Bahlil memberikan sebanyak 100 laptop yang dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa STIE Port Numbay untuk mendukung kegiatan perkuliahan.
Bahlil juga mengunjungi pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan berkeliling meninjau fasilitas yang ada di STIE Port Numbay saat ini.