Tangerang – Kabupaten Tangerang memiliki lahan potensial yang banyak dimanfaatkan untuk pergudangan, seiring tumbuhnya permintaan gudang untuk produk non industri seperti farmasi, makanan, consumer goods hingga menjadi ruang logistik.
Komplek pergudangan menjadi produk yang menjanjikan developer dalam mengembangkan bisnisnya.
Salah satu developer yang fokus mengembangkan properti pergudangan adalah Surya Semesta Perkasa Group yang saat ini memasarkan pergudangan Surya Grand Cisoka (SGC), yang berlokasi di ruas Jl. Raya Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Dipasarkan sejak 2018, Surya Grand Cisoka merupakan proyek ketiga pergudangan yang dikembangkan dengan luas 26 hektar.
Rita Megawati Expert Property Consultant yang juga Principal LJ Hooker Gading Serpong mengatakan, kawasan Kabupaten Tangerang beberapa areanya merupakan kawasan industri, dan Surya Semesta Perkasa Group sudah berpengalaman mengembangkan komplek pergudangan melihat potensi tersebut.
“Dua proyek yang sudah dikembangkan adalah Surya Kadu di kawasan Jatake dan Surya Balaraja di Balaraja dan keduanya sudah sold out,” jelas Rita Megawati yang merupakan kordinator pemasaran pergudangan SGC di Tangerang (11/1).
Kelebihan Surya Grand Cisoka adalah konsep modern yang dikelola dengan estate management dan pilihan unitnya variatif mulai dari yang berukuran kecil 7 x 30 meter dengan harga Rp1,2 miliar yang banyak diminati perusahaan logistik.
“Tipe lainnya seperti 9×30 meter (2 lantai) Rp 1,4 miliaran, 11×40 meter (2 lantai) Rp2,2 miliaran, dan 14×30 meter (2 lantai) Rp 2,2 miliaran, menariknya ruas jalan semua pergudangan ini besarnya 20 meter,” imbuh Rita Megawati yang menegaskan bahwa pada februari mendatang aka nada kenaikan harga sekitar 6%.
Dikembangkan sejak 2019, Rita mengaskan hingga kini sudah terjual 100-an unit. Pandemi membuat pemasaran tertahan, menurut Rita pada semester II 2021 mulai bergerak lagi dan permintaannya meningkat.
“Konsumen atau investor tak lagi menahan diri dan harus membelanjakan uangnya agar berputar, hingga kini permintaan terus meningkat, tiap bulan bisa 4 unit terjual,” jelasnya.
“Mereka melihat opportunity, dan saya edukasi bahwa komplek pergudangan di SGC ini memiliki kelebihan banyak, salah satunya adalah yield, beda dengan ruko. Saya contohkan seperti di Serpong ruko dengan harga Rp5 miliar disewakan perbulan hanya Rp100 juta, sedangan di SGC unit gudang dengan harga Rp1,2 miliar harga sewanya bisa Rp90 juta pertahun,” papar Rita.
Edukasi ini menurut Rita untuk memberikan keputusan cepat pada konsumen yang rata-rata adalah pengambil keputusan. Konsumen gudang adalah owner langsung dan properti pergudangan ini bukan bicara selera, beda dengan properti lainnya.
“Selain melihat yield, konsumen pergudangan sangat konsen pada urusan konsep produk. Makanya ruas jalan di SGC sangat lebar 20 meter, ada hydran, bebas banjir, bebas pungli dan cara bayar yang kita tawarkan mudah, cash keras, bertahap dan kita juga bisa berikan diskon khusus, contohnya akhir tahun lalu ada yang beli 5 unit, kita kasih harga khusus,” jelas Rita Megawati.
Dan saat ini SGC telah bekerjasama dengan Bank Mandiri dan juga Bank Jasa Jakarta untuk kredit pemilikan gudang (KPG). Sehingga konsumen yang baru merintis usahanya bisa melakukan pembelian dengan cara kredit di perbankan.