Jakarta – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) menjalin kerja sama dengan LX International untuk potensi investasi mengembangkan fasilitas berbahan baku nabati/Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) yang dapat menghasilkan bahan baku terbarukan (renewable feedstock) berupa Bio-Naptha.
Bahan baku ini akan digunakan untuk memproduksi produk bahan kimia dan plastik seperti Bio-Polyethylene (PE), Bio-Polypropylene (PP), Bio-Polyvinyl Chloride (PVC), dan Bio-Solution Styrene Butadiene Rubber (SSBR) dalam upaya mendukung Chandra Asri menuju produksi bahan baku polimer berkelanjutan
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra dan CEO LX International, Yoon Chun-Sung di kantor Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Turut menyaksikan penandatanganan kerja sama ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan beserta jajarannya.
Proyek HVO ini merupakan salah satu upaya Chandra Asri untuk mewujudkan komitmennya dalam bisnis dan operasional berkelanjutan sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai kontribusi dalam mitigasi perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya.
Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra mengatakan, Chandra Asri menyambut baik kerja sama dengan LX International untuk membuka potensi investasi dalam proyek HVO di Indonesia.
Ia berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan sumber bahan baku Bio-Naphtha yang dapat dicampur di dalam Olefin Cracker Plant menjadi monomer, untuk selanjutnya diolah menjadi bahan baku plastik berbasis nabati.
“Di samping itu nantinya fasilitas ini dapat memproduksi energi alternatif untuk menggantikan bahan baku fosil yang sejalan dengan Peta Jalan Gas Rumah Kaca yang telah kami kembangkan. Sebagai mitra pertumbuhan, Chandra Asri ingin mengambil peranan dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi emisi karbon, dan mendukung percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Erwin di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam kerja sama ini, Chandra Asri berperan untuk mengembangkan investasi, pengadaan informasi mengenai lahan serta memasok hydrogen. Selain investasi, LX International akan berperan dalam studi investigasi pasar terkait produk dan pasokan bahan baku.
Proyek HVO ini akan memiliki kapasitas sebesar 300 ribu-500 ribu ton per tahun dan letaknya berberdekatan dengan kompleks petrokimia Chandra Asri di Cilegon, Banten sehingga rencana sinergi operasional dapat dengan mudah terwujud.
LX International adalah perusahaan perdagangan dan investasi berbasis di Korea Selatan, bergerak dalam pengembangan pembangkit listrik, proyek petrokimia dan juga perdagangan besar material petrokimia, dan logam, dan minyak kelapa sawit.