Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyadari betul pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing global karena sebagai salah satu pilar pembangunan nasional.
Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin aktif menggelar berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Sekolah dan kampus di bawah Kemenperin telah menunjukkan kualitas pendidikan vokasi dengan baik, dibuktikan dengan tingginya tingkat serapan lulusan dengan sertifikasi kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) ke dunia kerja,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Industri (BPSDMI) Masrokhan di Jakarta, Senin (11/12).
Sepanjang tahun 2023, sekolah dan kampus Kemenperin telah meluluskan sebanyak 5.673 orang. Mayoritas mereka langsung diterima kerja di sektor industri.
“Tingkat serapan kerja untuk siswa SMK kami sebesar 87,34 persen, dan untuk yang pendidikan tinggi sebesar 74,04 persen,” sebut Masrokhan.
Peningkatan serapan kerja para lulusan sekolah dan kampus di bawah Kemenperin, menurut Masrokhan, sejalan dengan meningkatnya pendaftar maupun penerimaan siswa atau mahasiswa di lembaga pendidikan vokasi tersebut.
“Tahun ini sekolah dan kampus Kemenperin mengalami kenaikan penerimaan siswa dan mahasiswa baru sebanyak 10 persen dari tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Kepala BPSDMI memberikan apresiasi kepada Politeknik APP Jakarta yang turut berkontribusi mencetak SDM industri kompeten sebanyak 413 lulusan melalui wisuda tahun ini, Dari total tersebut, sebanyak 285 lulusannya sudah bekerja di industri.
“Capaian ini tentunya menggembirakan dan menjadi bukti kualitas penyelenggaraan pendidikan vokasi Industri di Kemenperin,” tegas Masrokhan.
Menurutnya, unit pendidikan vokasi lainnya di bawah binaan Kemenperin juga telah menunjukkan kualitas pendidikan vokasi yang baik.
Direktur Politeknik APP Jakarta, Amrin Rapi menjelaskan, pihaknya akan terus memberikan bantuan kepada lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan.
“Kami ingin dalam tempo enam bulan, mereka sudah bisa mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
Rapi merincikan, dari 413 lulusan yang diwisuda tahun ini, meliputi 388 orang di antaranya adalah berasal dari program D3. Sedangkan 25 orang lainnya berasal dari program D1. Berdasarkan program studinya, sebanyak 121 lulusan berasal dari Manajemen Logistik Industri Elektronika dengan 30 orang di antaranya meraih predikat Cumlaude.
Selanjutnya, untuk program studi Manajemen Pemasaran Industri Elektronika, terdapat 139 lulusan yang diwisuda dengan 64 orang berpredikat Cumlaude.
“Sedangkan, 128 lulusan berasal dari program studi Perdagangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT, dengan 57 orang yang berpredikat Cumlaude,” tandasnya.