Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di RI menurun pada Maret 2023 menjadi 9,36% atau sebesar 25,9 juta orang, dibandingkan September 2022 yang sebesar 9,57%.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai penurunan angka kemiskinan tersebut sejalan dengan terus menguatnya aktivitas ekonomi.
“Penurunan angka kemiskinan pada Maret 2023 ini sejalan dengan terus menguatnya aktivitas ekonomi, menurunnya angka pengangguran, serta inflasi yang semakin terkendali,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu di Jakarta (18/7).
Febrio menuturkan, penyaluran bansos kuartal I-2023 juga efektif dengan realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 89,3%, sementara Kartu Sembako mencapai 86,5%.
Pada Maret 2023, pemerintah juga menggulirkan tambahan bantuan pangan beras dalam rangka menjaga akses pangan rumah tangga miskin dan rentan serta menjaga stabilitas harga pangan.
“Pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas, dan menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan hingga di bawah level prapandemi,” jelasnya.
Menurutnya, tren penurunan kemiskinan tersebut juga sejalan dengan fokus kebijakan jangka pendek Pemerintah untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem menjadi 0 % pada tahun 2024 mendatang.
“Dalam jangka panjang, penurunan kemiskinan akan menjadi pijakan untuk mencapai cita-cita Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi sebelum tahun 2045,” ujarnya.
Febrio melanjutkan, penurunan kemiskinan ini tercatat lebih rendah dibanding angka pra-pandemi per Maret 2019 yang sebesar 9,41 %.
Meskipun masih sedikit di atas titik terendah prapandemi per September 2019 yang sebesar 9,22 %.
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 adalah sebesar 25,90 juta orang, turun 0,46 juta orang dari September 2022. Secara akumulatif, sejak Maret 2021 hingga Maret 2023 tercatat 1,6 juta orang yang berhasil keluar dari garis kemiskinan. Secara spasial, tingkat kemiskinan per Maret 2023 menurun baik di perkotaan maupun di perdesaan,” tutupnya.