Jakarta – PT PGN Tbk, Subholding Gas Pertamina, akan mendapatkan pasokan gas dari sumber baru, yakni dari proyek gas alam cair (LNG) Bunyu di Wilayah Kerja Migas Nunukan, Kalimantan Utara.
Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) antara PGN dengan PT Karya Mineral Jaya (KMJ), produsen gas, pada Selasa (23/01/2024).
MoU ditandatangani oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dan President Director KMJ Iriawan Yuliato di Kantor Pusat PGN, Jakarta.
Rosa mengatakan, pada tahun mendatang PGN memperkirakan volume LNG akan semakin besar dalam bauran pasokan gas. Hal ini seiring dengan dinamika volume pasok gas pipa yang mengalami penurunan alamiah dari beberapa produsen.
Produksi LNG dari KMJ diperkirakan akan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar ±60 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Dalam hal ini, PGN merupakan salah satu pembeli potensial yang berminat membeli gas tersebut.
PGN dan KMJ juga sepakat untuk melihat peluang kerja sama lain dalam hal partisipasi penyertaan pembangunan proyek infrastruktur LNG. Hal ini mengingat, selain kebutuhan, namun juga pengalaman PGN yang luas di industri gas bumi akan memberikan dampak yang positif dalam implementasi proyek tersebut.
Rosa mengungkapkan bahwa PGN membutuhkan pasokan gas bumi yang andal dari para pemasok gas bumi hulu di Indonesia untuk disalurkan melalui jaringan pipa gas transmisi dan distribusi PGN.
Proyeksi neraca gas domestik Indonesia terbaru menunjukkan penurunan produksi gas bumi sejak 2024. Kondisi tersebut membuat PGN membutuhkan pasokan LNG domestik, salah satunya dari WK Nunukan melalui Proyek LNG Bunyu.
Pasokan LNG domestik ini direncanakan dikirimkan ke wilayah penjualan PGN yang telah memiliki infrastruktur penerima LNG yang tersebar di beberapa lokasi seperti Terminal LNG Arun, Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat dan FSRU Lampung.
“Subholding Gas menyambut baik potensi kerja sama penyediaan pasokan dan pengembangan infrastruktur pengolahan gas menjadi LNG. Harapannya dengan adanya kerja sama dengan KMJ dapat meningkatkan keandalan pelayanan Subholding Gas kepada pelanggan PGN dan memberikan manfaat positif kepada kedua belah pihak,” ungkap Rosa, dikutip Kamis (25/01/2024).
Sementara itu, President Director KMJ Iriawan Yuliato mengungkapkan, alokasi yang kami dapatkan adalah alokasi dari Wilayah Kerja untuk kami kembangkan dan olah menjadi LNG.
“Kami juga sangat menyambut baik tawaran kerja sama pengembangan infrastruktur, karena ini sangat penting untuk kami untuk mengelola aset yang ada di sana. Mudah-mudahan kerjasama ini semakin menguat supaya pada saatnya nanti dapat menandatangani PJB LNG,” tutur Iriawan.
Menurut Rosa, kerja sama berpeluang dilanjutkan dalam hal penguasaan teknologi dan pembangunan infrastruktur gas bersama KMJ. Mengingat, PGN sudah berada dalam ekosistem bisnis gas bumi, sehingga dapat lebih mudah untuk dikomunikasikan. PGN dapat mendukung kebutuhan KMJ untuk tumbuh bersama di dalam ekosistem ini.
Dia mengatakan, PGN selaku Subholding Gas senantiasa berkomitmen untuk selalu menjaga kehandalan pasokan gas kepada pelanggan melalui pasokan dari gas bumi maupun LNG.
Konsistensi juga dilakukan dalam melakukan pengembangan infrastruktur gas termasuk LNG agar dapat mendukung bisnis PGN ke depannya.