Jakarta – Kualitas hidup seseorang antara lain ditentukan dari faktor kualitas tempat tinggal termasuk kualitas lingkungan di sekitarnya.
Menyadari pentingnya hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong terwujudnya rumah layak huni dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Salah satunya melalui pemberian Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) dalam rangka peningkatan kualitas jalan lingkungan perumahan bersubsidi di Provinsi Sulawesi Utara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan, adanya bantuan PSU sebagai stimulan bagi pelaku pembangunan rumah untuk membangun rumah MBR dalam rangka pencapaian target program satu juta rumah.
“Program ini merupakan bentuk nyata keseriusan pemerintah untuk mewujudkan cita-cita terpenuhinya kebutuhan rumah bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama rumah terjangkau layak huni dan berkualitas bagi MBR,” kata Menteri Basuki di Jakarta (11/10).
Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur menjelaskan bahwa selain untuk mendorong pembangunan rumah MBR, penyaluran bantuan PSU juga dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 untuk ikut bekerja melalui program Padat Karya Tunai (PKT) bidang perumahan.
“Melalui bantuan PSU ini kami harap para pengembang dapat memiliki semangat untuk membangun lebih banyak rumah bersubsidi. Kami juga ingin mendorong masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membeli rumah bersubsidi dengan harga yang terjangkau,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi I Recky W. Lahope menerangkan, jumlah bantuan PSU yang disalurkan Kementerian PUPR di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2021 sebanyak 1.902 unit. Bantuan PSU yang disalurkan berupa peningkatan jalan di lingkungan perumahan MBR. Lokasi pembangunan PSU tersebar di 19 lokasi perumahan.
“Total anggaran PSU yang kami salurkan untuk membangun PSU rumah subsidi di Sulut sebesar Rp10,35 miliar. Saat ini proses pelaksanaan pembangunan PSU sudah selesai 100 persen dan bisa dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di rumah bersubsidi,” tandasnya.
Recky berharap dinas terkait bidang perumahan di daerah juga bisa mendorong para pengembang lainnya untuk lebih pro aktif mengusulkan bantuan PSU melalui aplikasi Sistem Informasi Bantuan Perumahan (SIBARU).
Aplikasi SIBARU diharapkan dapat mempermudah pemerintah daerah dalam mengusulkan bantuan perumahan bagi masyarakatnya sehingga ke depan akan lebih banyak pengembang yang membangun rumah bersubsidi guna menciptakan kualitas lingkungan yang baik.
Salah satu warga yang tinggal di perumahan bersubsidi Griya Paniki Indah (GPI) di Kelurahan Paniki Bawah Kota Manado, Charlis mengaku sangat bahagia bisa melihat dan merasakan hasil pembangunan PSU dari Kementerian PUPR.
Dirinya menceritakan bahwa dulu jalan di lingkungan tempat tinggalnya berlubang-lubang sehingga agak sulit dilewati, terutama saat hujan karena jalannya selalu tergenang air hujan.
“Sejak adanya bantuan PSU dari Kementerian PUPR kini jalan di perumahan kami menjadi lebih bagus. Terima kasih banyak atas segala bantuannya sehingga kami bisa lebih nyaman tinggal di perumahan ini,” katanya.