Tabanan – Tak dapat dipungkiri air menjadi kebutuhan mendasar dalam mengembangkan budidaya pertanian. Untuk mengaliri air dengan baik, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) terus mengupayakan irigasi pertanian dengan baik.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, program pengairan merupakan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Sebab, terangnya, dalam sektor pertanian yang sulit terjangkau air, irigasi merupakan solusi strategis bagi petani dalam mengembangkan budidaya pertanian mereka.
“Irigasi merupakan program strategis agar produktivitas dan tingkat kesejahteraan petani juga meningkat. Irigasi ini akan menjadi solusi bagi pertanian,” ujar Mentan SYL melalui keterangan resminya (10/10).
DirekturJenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, terkait dengan kekeringan, Kementan telah melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber air seperti embung, bendungan, waduk, penggunaan pompa dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk memitigasi kekeringan.
“Sedangkan langkah untuk mengatasi banjir dengan kegiatan normalisasi saluran penampungan air, termasuk perbaikan embung, optimalisasi bantuan pompa sumur suntik, serta kegiatan setara lainnya,” kata Ali.
Dilanjutkannya, irigasi merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Dengan irigasi, budidaya akan berkembang baik karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apapun.
“Ketika musim kemarau tiba, petani tak perlu khawatir karena ada irigasi ini yang akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga,” ujarnya.
Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menerangkan, irigasi pertanian diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, tak hanya untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga untuk sektor hortikultura, perkebunan dan peternakan.
“Irigasi adalah faktor teknis untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Jika produktivitas naik, kesejahteraan petani juga meningkat,” katanya.