Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta masyarakat untuk sementara waktu beralih konsumsi dari beras premium ke beras Bulog program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Permintaan tersebut disampaikan Mendag karena tingginya harga jual beras di pasaran. Belum lagi belakangan ini banyak toko-toko ritel modern yang enggan menjual beras premium hingga terjadi kelangkaan stok.
“Jadi saya berharap masyarakat beralih ke (beras) SPHP, karena kalau premium kan barangnya lagi naik dan barangnya juga tidak sesuai dengan yang diperlukan (tersedia di ritel),” kata Zulhas (sapaan akrab Zulkifli Hasan) kepada wartawan di Transmart Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (19/2).
Dikatakan Zulhas, dengan adanya peralihan konsumsi masyarakat ke beras SPHP Bulog, ketersediaan stok beras premium yang saat ini mengalami perlambatan produksi menjadi cukup.
Kondisi ini juga dinilai secara perlahan dapat menurunkan harga jual beras premium karena adanya keseimbangan antara jumlah produksi melambat dengan permintaan pasar saat jika benar terjadi penurunan.
“Jadi kalau beralih ke SPHP, saya kira (stok beras) premium itu akan menjadi cukup ya, karena sebagian bisa dipasok oleh beras SPHP dari Bulog,” terang Zulhas lagi.
Sebelumnya, Mendag Zulhas menyebut bahwa harga beras saat ini mengalami kenaikan karena adanya keterlambatan panen akibat el-nino kemarin.
Menurutnya, kondisi inilah yang kemudian membuat suplai beras mengalami keterlambatan dan secara otomatis harga jual menjadi naik.
Kenaikan harga ini jugalah yang menurut Zulhas menjadi penyebab utama banyak ritel yang enggan menyetok beras premium di toko-toko mereka.
Sebab sekarang ini harga beli beras premium dari pemasok berada di kisaran Rp 72-80 ribu per 5 kg. Padahal HET atau harga jual beras premium tertinggi yang bisa dikenakan retail masih di kisaran Rp 69,5 ribu per 5 kg.