Jakarta – Di era digital atau industri 4.0, teknologi robotik berperan penting dalam mendukung efisiensi pekerjaan di sektor manufaktur. Pemanfaatan robotik dapat membantu otomatisasi dalam lini produksi, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu lebih singkat.
“Namun demikian, penerapan teknologi robotik di sektor industri manufaktur masih membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan di Jakarta, Rabu (15/2).
Kepala BPSDMI mengemukakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan PT Tera Data Indonusa atau Axioo dalam upaya peningkatan kompetensi SDM bidang robotik melalui pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin.
“Perjanjian kerja sama ini meliputi penyelenggaraan kelas industri Akademi Robotik Axioo – BPSDMI Kemenperin yang akan berjalan minimal tiga tahun dan bisa diperpanjang setelah dievaluasi,” tutur Arus.
Terdapat dua unit pendidikan Kemenperin yang akan menjadi tempat dilaksanakannya kerja sama ini, yaitu SMK-SMTI Makassar dan SMK-SMTI Padang.
“Bukan hanya untuk peserta didik, pelatihan bidang robotik ini juga dilaksanakan bagi tenaga pendidik, dengan pelatih tamu langsung dari industri,” jelas Mufidah, Subkoordinator Fungsional Pengembangan Pendidikan Kejuruan Industri BPSDMI Kemenperin.
Axioo juga akan menyelenggarakan uji kompetensi di bidang robotik untuk 50 peserta didik unit pendidikan Kemenperin. Uji kompetensi memiliki fungsi untuk mengakui kompetensi peserta didik, yang nantinya sertifikat kompetensi kelulusan akan berguna bagi jenjang karir.
“Melalui kerja sama ini, peserta didik yang memenuhi kriteria dapat melaksanakan praktek kerja lapangan di Axioo. Praktek kerja lapangan tersebut merupakan bagian dari sistem pendidikan link and match Kemenperin yang memungkinkan siswa tidak hanya belajar di kelas, namun juga belajar di industri agar bisa memahami langsung dunia kerja industri,” lanjutnya.
Axioo juga menghibahkan alat praktik berupa dua set komputer berisi program simulator robotic arm, dua set perangkat halocode dan dua set robot mBot. Program simulator robotic arm dapat digunakan sebagai praktik Internet of Things (IoT) dan robotik.
Sementara itu, perangkat halocode merupakan wireless single board computer yang didesain untuk programming software yang berkaitan dengan pengaplikasian Artificial Intelligence (AI) dan IoT.
Sedangkan, mBot adalah coding robot yang menyerupai miniatur mobil, yang didesain untuk pembelajaran coding terhadap robot untuk pemula.
Program kerja sama antara Kemenperin dan Axioo ini akan dilaksanakan terlebih dahulu di SMK-SMTI Makassar, dengan kegiatan pelatihan guru mekatronika untuk robotik pada akhir April 2023.
“Selanjutnya, untuk mendirikan kelas Robotik Axioo di SMK-SMTI Makassar, kami akan menyusun kelengkapan peralatan lab mekatronika, sinkronisasi kurikulum dan silabus robotik, workshop, pendampingan, hingga pembentukan inkubator bisnis robotik,” pungkas Kepala BPSDMI Kemenperin.