Jakarta – Industri furnitur dan kerajinan menjadi salah satu kontributor penting bagi perekonomian nasional. Industri ini masuk dalam 5 besar industri dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor industri pengolahan non-migas pada 2021.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri furnitur pada tahun 2021 mencapai 8,16%, jauh di atas pertumbuhan industri pengolahan non-migas yang berada di level 3,67%.
Kinerja ekspor industri furnitur dan kerajinan juga terus menunjukkan hasil yang positif. Dalam lima tahun terakhir, peningkatan kinerja ekspor industri mencapai 78%. Tahun lalu nilai ekspor industri furnitur dan kerajinan menyentuh angka 3,5 miliar dolar AS.
“Indikator ekonomi kita secara umum menunjukkan pertumbuhan positif, termasuk di industri furnitur dan kerajinan. Ini menjadi sinyal yang baik bagi kami untuk terus melanjutkan tren positif ini dan meningkatkan produksi dan promosi. Penyelenggaraan IFEX menjadi medium yang berperan besar dalam mendukung kinerja industri furnitur dan kerajinan,” ujar Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur di Jakarta (13/3).
Sebagai pameran furnitur B2B terbesar di Indonesia, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023, selalu menjadi magnet bagi buyers internasional yang mencari produk furnitur dan kerajinan yang unik dan inovatif dengan teknik pengerjaan yang halus.
Rohaan Sulaiman, buyer internasional asal India, mengatakan pengalaman mengunjungi IFEX adalah pengalaman yang luar biasa. Kualitasnya sangat bagus dan desain-desainnya semakin baik setiap tahun.
Pendapat yang sama disampaikan oleh Jaulim Shek Rahmuth, international buyer dari Mauritius. “Kualitas produk yang ditampilkan pada IFEX tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Dari sisi finishing, sentuhan, dan kualitas secara umum selalu terlihat lebih bagus,” ujarnya.
Kehadiran buyers internasional pada tahun ini juga mengalami kenaikan mengingat tahun ini IFEX kembali masuk dalam siklus pameran furnitur Asia.
Lili Herlina & José Maria Almuzara, salah satu eksibitor yang hadir dengan brand Agora, mengatakan sangat senang melihat banyaknya buyers yang hadir pada pameran kali ini. Booth mereka berhasil menarik beberapa buyers potensial yang berasal dari beberapa negara.
Berdasarkan catatan panitia, sampai dengan 12 Maret 2023 pameran IFEX berhasil menarik 12.118 pengunjung yang berasal dari 115 negara. Sepuluh besar negara asal pengunjung IFEX 2023 adalah, Australia, India, Amerika Serikat, Perancis, China, Belanda, Singapura, Jepang, Malaysia, dan Spanyol.
Dari sisi transaksi, IFEX 2023 berhasil mencatatkan nilai transaksi sebesar 250 juta dolar USD (on-the-spot).
“Kami masih optimis bahwa nilai transaksi follow-up bisa mencapai 700 juta dolar USD sehingga nilai transaksi yang kami targetkan di awal bisa tercapai,” ujar Abdul Sobur.
Ia juga menyatakan bahwa tahun depan, HIMKI siap hadir dengan lebih banyak peserta dan produk yang jauh lebih baik.
“Masih banyak corak dan ragam nusantara yang masih bisa digali dan dihadirkan oleh para peserta. Kami berharap tahun depan akan semakin banyak produk unik yang dihadirkan dari tangan para pengrajin dan pengukir yang bisa menjadi keunggulan kompetitif yang tidak bisa disaingi negara lain,” ujarnya.
Menanggapi rencana penyelenggaraan IFEX 2024, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, menyatakan selalu siap mendukung HIMKI.
“Bersama dengan HIMKI kami selalu siap mendukung pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan Indonesia. Berbagai catatan yang kami dapatkan pada penyelenggaraan tahun ini akan menjadi bahan perbaikan bagi kami untuk memperbaiki penyelenggaraan IFEX di tahun depan dari berbagai sisi,” ujar Daswar.
“Bersama dengan Dyandra Promosindo, serta para pengurus HIMKI di berbagai daerah, kami akan terus mendorong IFEX menjadi salah satu andalan untuk mendongkrak pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan Indonesia,” pungkas Abdul Sobur.